Sukabumi, Demokratis
Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (Hantaru) merupakan hari yang sangat penting bagi Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ART)/Badan Pertanahan Nasional (BPN). Hantaru selalu diperingati setiap tanggal 24 September yang merupakan hari lahirnya Undang-undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960.
Menginjak 59 tahun UUPA, Hataru tahun ini menjadi momenteum menuju organisasi yang modern, dengan bertemakan “ART/BPN Menuju Penataan Ruang dan Pelayanan Pertanahan yang Berkepastian Hukum dan Modern”.
Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami menjadi inspektur upacara peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (Hantaru) Tingkat Kota Sukabumi tahun 2019 di halaman Kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kota Sukabumi di Jln Siliwangi No 127, Cikole, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/9/19).
Upacara yang berlangsung lancar dan khidmat ini diawali dengan pembacaan naskah Pancasila. Selanjutnya, penyematan tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya oleh Inspektur Upacara dan pembacaan sambutan Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia oleh Inspektur Upacara serta penyerahan sertifikat aset Pemerintah Kota Sukabumi, PTSL dan sertifikat wakaf.
“Di Hari Agraria ini, mudah-mudahan dapat terjalin sinergitas di antara kita dan bentuk dukungan kepada BPN,” ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami.
Saat ini masih ada lahan yang belum tersertifikasi termasuk aset Pemkot Sukabumi dan targetnya pada 2020 sudah terselesaikan, termasuk dalam penyediaan tempat parkir setelah nantinya pasar terbangun. Selain itu, ada aset Pemkot di kawasan Cikundul yang masuk Kabupaten Sukabumi.
Menurut Andri, ke depan kerjasama antara Pemkot dan BPN harus terus terjalin. Hal ini juga agar ada kepastian dengan investor dalam pembangunan di daerah.
Dalam kesempatan itu, BPN juga menyampaikan data umum pertanahan Kota Sukabumi di mana digambarkan luas Kota Sukabumi mencapai 4.847 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan dan 33 kelurahan, terdiri atas 355 RW dan 1.550 RT.
Sementara bidang tanah terdaftar sebanyak 89.005 bidang dan bidang tanah terpetakan 85.784 bidang. (Iwan M)