Bogor, Demokratis
Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut angka penularan Covid-19 tinggi. Adapun ketersedian tempat tidur isolasi hampir penuh. Bima menyebut situasi ini cukup kritis.
Hal itu dikatakan Bima Arya saat meresmikan Rumah Sakit Lapangan khusus pasien positif dengan gejala ringan. Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah berusaha menurunkan jumlah pasien Covid-19 dan meningkatkan jumlah tempat tidur.
Bima Arya menyebut, setiap hari banyak warga konfirmasi positif yang tidak mampu difasilitasi. Pasien tidak mendapakan ruang intensive care unit (ICU) dan meninggal. “Jadi saya harus katakan ini kritis. Sekarang di handphone saya setiap hari keluarga yang nangis-nangis karena enggak bisa dirawat, harus pulang dan kemudian meninggal, saya harus katakan itu,” papar Bima, Senin (18/1/2021).
Untuk itu, Bima prihatin apabila ada warga yang masih ingin hiburan, masih ingin jalan-jalan, atau berkumpul . “Berkerumun saya larang, kurangi, acara seremoni, enggak usah lagi upacara-upacara, gak usah acara-acara yang gak penting dikurangi semua. Kurangi mobilitas hindari kerumunan.”
Jika larangan tidak dilakukan, tenaga kesehatan kewalahan. “Jadi liburan berbanding lurus dengan bertambahnya korban tenaag kesehatan. Makin bnyak warga yang berlibur makin tinggi korban di tenaga kesehatan, ini kan ironis,” tegas Bima.
Saat ini, ada 766 tempat tidur di ruang isolasi di 21 rumah sakit rujukan dan sudah hampir penuh atau 72%. Angka ini di atas rata-rata ketentuan WHO 60%. Namun menurun dari ketersian tempat tidur pada pekan lalu yang mencapai 82%.
Sementara, angka positif Covid-19 pada pekan ini naik 80 kasus baru setiap hari atau angka meningkat dari Desember lalu dengan rata-rata 60-70 kasus baru per hari.
“Jadi begini ikhitiar kita yang pertama adalah menambah ruang ICU maupun isolasi di rumah sakit rujukan Covid di seluruh Kota Bogor. Yang kedua adalah ini (RS Lapangan), ada 56 tempat tidur dan ada delapan IGD, jadi semua total ada 64 di sini,” tambah Bima. (Red/Dem)