Jumat, Agustus 22, 2025

Wamen Stella Siapkan Skema Penguatan Ekosistem Riset di Indonesia

Jakarta, Demokratis

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyebutkan pihaknya tengah menyiapkan skema khusus dalam rangka penguatan ekosistem riset di perguruan tinggi di Indonesia.

Hal ini diungkapkannya dalam menanggapi adanya 13 perguruan tinggi ternama di Indonesia yang menjadi sorotan dalam Research Integrity Risk Index (RI2) terkait kualitas publikasi yang dihasilkan.

“Kita harus memikirkan ekosistemnya. Itu sedang kami lakukan pada saat ini,” kata Wamendiktisaintek Stella Christie ditemui di Jakarta, Kamis (21/8).

Wamen Stella mengatakan pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU/KPI) yang selama ini diimplementasikan kepada para dosen di seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan IKU para dosen nantinya akan lebih memperhatikan kepada kualitas penelitian, bukan kuantitas penelitian. Hal ini dilakukan dalam upaya mencegah adanya penelitian yang dipublikasi melalui jurnal abal-abal.

“Saya rasa kita harus menciptakan ekosistem yang menginsentifkan kualitas dan bukan kuantitas. Kalau kita menginsentifkan kualitas, tidak akan terjadi atau berkurang sekali terjadinya plagiarisasi dan jurnal-jurnal bodong,” ujar Wamendiktisaintek.

Di samping itu, pihaknya akan memberikan insentif kepada para dosen, melalui kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang memberikan tambahan dana riset sebesar Rp1,8 triliun.

“Jadi, peneliti yang menang grant itu bisa mendapatkan insentif langsung. Jadi membuat ekosistem yang memberikan insentif bagi kualitas dan bukan kuantitas,” lanjutnya.

Nantinya, lanjut dia, para dosen juga akan dikurangi beban birokrasinya, agar para dosen dapat lebih fokus dalam menjalankan tugas utamanya.

Melalui berbagai upaya tersebut, Wamendiktisaintek berharap ekosistem riset di universitas Tanah Air dapat bertambah baik dan bisa membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

Diketahui, Research Integrity Risk Index (RI2) merupakan hasil riset yang mengukur proporsi jurnal yang telah ditarik dari publikasi ilmiah secara global. Indeks ini menjadi metrik gabungan pertama di dunia yang berbasis data empiris dan dirancang untuk memetakan tingkat risiko institusi terhadap integritas riset mereka.

RI2 dikembangkan oleh Prof Lokman Meho dari American University of Beirut. Ia merancang indeks ini sebagai respons atas kekhawatiran yang semakin besar terhadap sistem pemeringkatan universitas dunia, yang dinilai terlalu mendorong publikasi dalam jumlah besar dan banyak kutipan, tanpa mempertimbangkan kualitas serta integritas ilmiahnya.

Penilaian dalam RI2 dilakukan dengan mengacu pada dua indikator utama yang bersifat independen dan dapat diverifikasi. Dalam laporan tersebut terdapat setidaknya 13 perguruan tinggi terkemuka Indonesia (negeri dan swasta) yang menjadi sorotan. (Dasuki)

Related Articles

Latest Articles