Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wapres Sebut Ekonomi Syariah Indonesia seperti Raksasa Tidur

Jakarta, Demokratis

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan Indonesia layaknya raksasa tidur terkait potensi pengembangan sektor ekonomi syariah.

Menurut Wapres, ekonomi syariah tidak terlepas dari beberapa sektor kunci yaitu keuangan syariah, industri makanan dan minuman halal, kosmetik halal, obat-obatan halal, travel ramah muslim, fesyen muslim, serta media dan rekreasi bertema Islam. Potensi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dan keuangan syariah dunia sangat besar. Bukan hanya sebagai konsumen tetapi juga sebagai produsen.

Terlebih setelah pandemi Covid-19 menghantam ekonomi dunia, makin disadari bahwa ekonomi syariah harus dioptimalkan sebagai mesin pertumbuhan baru yang mendukung perekonomian nasional. “Mengutip Presiden Joko Widodo, potensi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan syariah bagaikan raksasa tidur yang sudah saatnya kita bangunkan untuk berkontribusi dalam upaya kita mewujudkan cita-cita menjadi negara maju tahun 2045,” kata Wapres Maruf Amin pada acara Universitas Sebelas Maret (UNS) International Conference on Islamic Economics, Selasa (9/11/2021).

Pasar muslim di seluruh dunia mencakup lebih 2 miliar orang dan diprediksi akan terus bertumbuh. State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021 memperkirakan belanja muslim di dunia pada sektor ekonomi syariah mencapai US$ 2,02 triliun pada 2019.

Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan 3,2% dari tahun 2018, meskipun mengalami penurunan pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2024, belanja muslim di dunia diperkirakan akan mencapai US$ 2,4 triliun.

Menyadari potensi dan didukung data-data terkait peluang, Wapres mengatakan pemerintah berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di bidang ekonomi dan keuangan syariah dunia.

Komitmen tersebut telah diwujudkan ke dalam berbagai aksi nyata. Antara lain melalui pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan penggabungan tiga bank syariah di bawah naungan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia difokuskan pada empat bidang yaitu industri produk halal, ekonomi dan keuangan syariah, dana sosial syariah serta kegiatan usaha syariah atau bisnis syariah. “Bank syariah memiliki peran strategis untuk mencapai cita-cita Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia. Dalam hal ini bank syariah merupakan pilar penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah lainnya, khususnya dalam industri produk halal dan perluasan usaha syariah,” ungkapnya.

Ditegaskan Wapres, industri produk halal yang sedang dibangun adalah industri halal yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berorientasi pada pasar global. (Kurai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles