Bongkal Malang, Demokratis
Masyarakat Desa Bongkal Malang menggelar aksi unjuk rasa dengan menghentikan sejumlah truk pengangkut batu bara pada Kamis (7/11/2024). Aksi ini dipicu oleh belum diserahkannya dana operasional penyiraman jalan dari Kepala Desa Depy Ariat kepada pelaksana yang ditunjuk, Zul Herman. Akibatnya, selama lebih dari sepekan tidak ada penyiraman jalan, sehingga debu dari lintasan truk batu bara menutupi permukiman warga.
Warga setempat merasa dirugikan oleh kondisi jalan yang berdebu karena jalan utama desa sering dilalui kendaraan berat yang mengangkut batu bara. Salah satu warga yang terlibat dalam aksi menyampaikan bahwa debu yang menumpuk menjadi masalah kesehatan dan kenyamanan bagi mereka. Namun, warga akhirnya mengakhiri aksi tersebut dengan pertimbangan bahwa kendaraan penyiraman yang digunakan Zul Herman tengah mengalami kerusakan dan sedang diperbaiki.
Zul Herman, sebagai pelaksana penyiraman jalan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi ini. “Sudah satu minggu kendaraan operasional kami rusak, sehingga tidak bisa menyiram jalan. Insya Allah, besok kami akan mulai bekerja lagi,” ujarnya. Namun, Zul juga menyebut bahwa dirinya belum menerima gaji untuk periode Oktober 2024. “Dana untuk penyiraman Oktober belum kami terima, dan saya belum tahu alasan pastinya,” tambahnya. Sebelumnya, Zul sempat menerima dana penyiraman Rp11,7 juta untuk periode kedua, namun dana Oktober masih tertahan.
Di sisi lain, Humas PT Global, Deni Aprialdi, yang dihubungi pada Jumat (8/11/2024), menjelaskan bahwa dana penyiraman sebesar Rp12 juta per bulan telah diserahkan kepada Pemerintah Desa melalui Kepala Desa. PT Global tidak terlibat dalam teknis penyiraman maupun penunjukan pelaksana, yang menjadi wewenang pemerintah desa. “Kami menyerahkan sepenuhnya kepada desa, termasuk soal dana Oktober yang sudah kami transfer kepada kepala desa,” tegas Deni Aprialdi.
Sementara itu, Kepala Desa Bongkal Malang, Depy Ariat, belum memberikan tanggapan. Saat dihubungi, teleponnya berdering tetapi tidak diangkat, dan pesan singkat yang dikirim melalui aplikasi pesan juga hanya terlihat sebagai terbaca tanpa ada respons. Hingga berita ini diturunkan, Depy Ariat belum memberikan klarifikasi terkait dana penyiraman tersebut. (AS)