Karawang, Demokratis
Pemerintah menetapkan penggunaan Dana Desa sebagai bagian dari jaring pengaman sosial (JPS). Dana Desa direalokasi sebagai bantuan langsung tunai Dana Desa (BLT Desa) untuk warga miskin yang kehilangan mata pencaharian karena pandemi Covid-19 dan juga belum mendapat bantuan apapun.
Salah satu urgensi BLT Desa di masa pandemi ini adalah meski pedesaan dari sisi jumlah positif Covid-19 mungkin tidak sebanyak perkotaan tetapi efek negatif ekonominya sangat terasa sehingga pemerintah mengambil beberapa langkah yang bisa mengurangi beban masyarakat yang terkena dampak Covid-19 yakni membantu masyarakat dengan memberikan bantuan langsung tunai.
Kepala Desa Bayur Kidul H Darsono melalui Keuangan saat ditemui Demokratis, di kantornya, Rabu (25/11/2020) mengatakan, program bantuan langsung di Desa Bayur Kidul sudah disalurkan beberapa tahap dan kali ini disalurkan untuk tahap tiga bulan empat tahun anggaran 2020.
Ia berharap dengan diserahkannya bantuan langsung tunai ini dapat meringankan beban masyarakat selama masa pandemi Covid-19 masih berlangsung. “Jadi mudah-mudahan masyarakat bisa terbantu perekonomiannya,” jelas H Darsono.
Kedepannya H Darsono juga mengharapkan agar pemerintah terus menyalurkan bantuan langsung tunai kepada masyarakat di pedesaan karena perekonomian masyarakat di desa juga ikut terdampak akibat pandemi Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan akan segera berakhir.
“Kami mengharapkan pemerintah pusat masih bisa menggelontorkan bantuan Dana Desa sehingga masyarakat merasa terbantu beban hidupnya,” tambah H Darsono.
Selain itu, ia juga menghimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 seperti mamakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak berkerumun.
“Kami juga menghimbau agar masyarakat tidak bosan-bosan menerapkan protokol kesehatan 3M dan 1T agar bisa terhindar dari infeksi Covid-19,” pungkasnya. (Rasim K/Jawer)