Subang, Demokratis
Para petani di Desa Munjul, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, yang berada di wilayah Blok Bolang Rancatanu, Cijunjung, Rancapeding, Dungus Maung, kurang lebih 150 Ha terancam gagal tanam. Pasalnya, mereka kesulitan mendapatkan pasokan air, apalagi bercocok tanam pada musim gadu sekarang ini.
Hal itu diungkapkan Kades Munjul Unay saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (16/6/2021).
Untuk mengantisipasi fenomena tersebut, Kades Munjul Unay bersama anggota kelompok tani di blok itu telah membangun pompanisasi dengan menyedot air yang bersumber dari kali bendungan Macan. Kemudian dinaikan ke toren baru disalurkan ke saluran tersier pembagi palawad dengan menggunakan pipa sepanjang kurang lebih 850 m.
“Namun karena keterbatasan dana sehingga kelengkapan sarananya seperti ketebalan pipa, mesin penyedot yang ditanam di tanah kurang memadai, sehingga hasil pasokan airnya tidak maksimal,” ungkap Unay.
Menurutnya, ketika pompa dioperasikan pipa salurannya bocor di sana-sini sehingga hasil air yang disedotnya tidak maksimal karena mesin penyedot yang ditanam dalam tanahnya sedikit.
Sehingga, tambahnya, untuk memecahkan kesulitan para petani, khususnya yang memiliki areal sawah di blok itu pihaknya memohon kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten Subang bisa memberikan bantuan seperangkat kelengkapan pompanisasi yang dibutuhkan. Sebab, sangat disayangkan seperangkat pompanisasi yang sudah ada seperti KWH listrik, toren penampung air, pipa saluran air yang sudah lama tidak berfungsi.
“Kami ingin memfungsikan kembali seperangkat alat pompanisasi yang sudah ada, namun tentunya butuh biaya besar untuk membeli kekurangan kelengkapan alat pompanisasi, agar hasilnya maksimal,” harapnya. (Abh)