Tanjungpandan, Demokratis
Sektor ekonomi di Kabupaten Belitung terlihat menurun, setelah pantauan wartawan saat melihat sejumlah pedagang kelontong dan warung kopi di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan jelang akhir tahun kelihatan sepi pengunjung.
Bila digambarkan setiap jelang lebaran Idul Fitri, lapak pedagang yang jualan di Pelabuhan belakangan ini sepi pembeli.
Mak Ida salah satu pemilik warung kopi, Kamis (28/11) mengatakan, semenjak tiga bulan terakhir omset penjualan di Warkop miliknya menurun drastis. Hal tersebut disebabkan sepinya pembeli ditambah harga kebutuhan pokok tidak stabil dan cenderung merangkak naik.
“Hampir setiap hari para pelanggan datang ke Warkop saya, mereka biasanya ngopi sekalin jajan dan pesan Indomie, di warkop saya juga menyediakan berbagai jenis minuman dingin, gorengan, roti AW dan lainnya serta sediakan bensin eceran juga untuk pelanggan,” katanya.
“Satu bulan ini omset saya jauh menurun, biasanya bisa capai omset satu juta sehari bahkan lebih, tapi hari ini jelang siang baru dapat seratus ribu, warung lain begitu juga,” keluhnya.
Mak Ida berharap pertumbuhan ekonomi di Belitung kedepannya semakin membaik, sehingga semakin banyak pelanggan yang belanja di pasar dan Warkopnya.
“Berharap juga ke Pak Sanem kalau blusukan ke pasar mampir juga ke Warkop Mak Ida, nanti kita kasih kopi gratis, siapa tahu setelah dikunjungi Bupati warung saya tambah ramai pelanggan,” ujarnya sambil tersenyum.
Lesunya ekonomi Belitung perlu diperhatikan Pemerintah dan DPRD mensikapi dan mempelajari kebijakan apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya.
“Pemerintah juga perlu ciptakan rumusan strategis yang menyentuh warga yang usahanya seperti Warkop Mak Ida ini,” ujar Olip sambil ngopi di Warkop Mak Ida. (JN)