NTB, Demokratis
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengecam keras aksi intimidasi dan arogansi petugas dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Rumbuk yang melarang tugas peliputan wartawan terkait program MBG.
Ketua PWI Kabupaten Lombok Timur Mauluddin mengatakan program MBG adalah program pemerintah yang harus disosialisasikan ke masyarakat.
“Menghalangi wartawan yang sedang melaksanakan tugas merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Menurutnya, ika peliputan dilarang, tentunya akan menimbulkan kecurigaan adanya sesuatu yang tidak beres atau menyimpang dari aturan pemerintah dalam program tersebut.
Karena itu pihaknya meminta agar petugas dapur MBG yang menghalangi liputan wartawan dan merebut kamera secara paksa segera dicopot dari jabatannya.
“Jika pemecatan ini tidak dilakukan, kami meminta pemerintah pusat untuk mengevaluasi keberadaan MBG di Rumbuk,” katanya.
Muluddin juga menegaskan, tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut melanggar Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pelanggaran ini dapat dikenai hukuman dua tahun penjara atau denda sebesar Rp500 juta.
Sebelumnya, salah seorang wartawan mendapat intimidasi dan perampasan alat peliputan dari salah seorang petugas ketika melakukan peliputan di dapur mitra MBG yang ada di Desa Rumbuk.
Video hasil liputan dihapus paksa oleh seorang petugas gizi dapur bernama Wawan.
Kejadian bermula ketika wartawan Selvi Baiq Silawati sedang merekam kondisi dapur saat itu terlihat becek dan para petugas dapur tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) selama beraktivitas.
“Saat saya berkunjung ke dapur makanan bergizi gratis itu dan saya bertemu dengan penanggung jawabnya. Saat saya mengambil gambar, saya diminta masuk ke satu ruangan dan diberi penjelasan bahwa peliputan tidak diperbolehkan karena kondisi karyawan mereka belum siap, terutama karena tidak menggunakan APD,” katanya Baiq Silawati.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya sempat berusaha mempertahankan rekaman gambar yang sudah diambil, tetapi akhirnya video tersebut tetap dihapus oleh oknum tersebut.
“Video hasil liputan saya itu tetap dihapus,” katanya. (JP)