YouTube Music saat ini telah mendukung pemutaran lagu di latar belakang. Artinya, aplikasi milik Google itu sekarang mirip dengan pesaingnya, SoundCloud dan Spotify.
Sebelumnya, memutar lagu streaming di aplikasi YouTube Music yang didukung iklan hanya akan berfungsi jika pengguna tetap membuka aplikasi, tetapi saat pengguna menavigasi aplikasi lain di ponsel, maka hal itu akan menghentikan musik.
Sekarang, lima tahun setelah peluncuran layanan itu dan satu tahun setelah berhentinya Google Play Musik, pengguna dapat menggunakan YouTube Music seperti aplikasi musik tanpa harus membayar YouTube Premium.
“Anda dapat terus memutar musik setelah meminimalkan aplikasi atau mematikan layar Anda. Berlarilah, jawab SMS, atau periksa beberapa email tanpa menghentikan musik Anda,” ungkap YouTube dalam blog resminya yang dikutip dari Ars Technica, Rabu (6/10/2021).
Sayangnya, belum semua pengguna dapat menikmati fitur ini, karena YouTube baru meluncurkan di Kanada bulan depan tepat pada 3 November. Untuk saat ini, semua orang masih tidak dapat menggunakan YouTube Music seperti aplikasi streaming musik biasa tanpa membayar layanan tersebut.
Google mengatakan bahwa pemutaran latar belakang gratis akan tersedia untuk pengguna di seluruh dunia, tetapi tidak diketahui kapan.
Sementara itu, pesaingnya SoundCloud dan Spotify menawarkan streaming latar belakang gratis seperti yang dilakukan Google Play Musik sebelum ditutup. Namun, YouTube Music belum dapat mereplikasi fitur itu selama lima tahun terakhir.
Pelanggan YouTube Music Premium harus membayar seharga 9,99 dolar AS agar dapat memutar musik di latar belakang, dan fitur ini tersedia untuk musik yang diunggah pengguna sendiri. Tetapi jika pengguna mendengarkan katalog streaming yang didukung iklan, musik akan berhenti begitu saja di latar belakang. Layanan gratis YouTube juga membatasi pemutaran di latar belakang. (Rio)