Kyiv, Demokratis
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta gencatan senjata selama dua bulan supaya referendum terkait kesepakatan damai untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Rusia sudah berulang kali menegaskan bahwa mereka menginginkan perdamaian yang berkelanjutan, bukan sekadar gencatan senjata yang sporadis.
“Kami bisa mengadakan referendum. Sebuah referendum memerlukan sekurangnya 60 hari, dan kami perlu gencatan senjata yang nyata selama 60 hari,” kata Zelenskyy.
“Kalau tidak, kami tidak akan melaksanakannya. Artinya, referendum itu tidak akan sah,” ucap Presiden Ukraina, menambahkan.
Dengan pergerakan pasukan Rusia di garis depan peperangan, Zelenskyy beberapa kali menyerukan gencatan senjata. Ia sebelumnya berkata bahwa gencatan senjata merupakan syarat untuk melaksanakan pemilihan umum.
Sementara itu, Amerika Serikat, sejak pertengahan November, telah mengajukan sebuah rencana perdamaian baru untuk Ukraina.
Pada 2 Desember lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menerima duta khusus Presiden Trump, Steve Witkoff, beserta menantu Trump, Jared Kushner, di Kremlin. Kunjungan wakil AS ke Rusia tersebut adalah terkait dengan pembahasan rencana perdamaian AS untuk Ukraina.
Kremlin menegaskan bahwa Rusia tetap terbuka untuk perundingan dan berkomitmen terhadap kesepakatan yang tercapai dalam pertemuan di Anchorage, Alaska. (IB)
