Minggu, Juni 15, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Raja Galuh Pakuan Perkuat Hubungan Indonesia – Tiongkok di Kegiatan Telling China Story

Bandung, Demokratis

Raja Lembaga Adat Karaton Galuh Pakuan, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana, menjadi narasumber utama pada kegiatan Telling China Story yang diselenggarakan oleh Shenzen TV – Tiongkok, di Aula Sportshall Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, JumatĀ (13/6/2025).

Penampilan Raja Galuh Pakuan pada kegiatan tersebut, mendapat apresiasi yang begitu tinggi dari tokoh-tokoh media dan akademisi Tiongkok yang turut menjadi bagian dari penyelenggara dan juga narasumber kegiatan tersebut.

Prof Pan Yue, dari Jinan University Tiongkok, selaku salah satu panel narasumber dalam kegiatan tersebut, memuji gagasan Evi tentang soft power diplomacy yang menurutnya merupakan identitas yang melekat dengan Bangsa Sunda. Soft power diplomacy ini, menurut Evi, adalah tradisi yang sebetulnya telah dicontohkan secara budaya sejak zaman Walisongo maupun Laksamana Cheng Ho.

ā€œDiplomasi budaya ini sebetulnya bukan merupakan barang baru bagi Bangsa Indonesia. Hubungan Indonesia – Tiongkok adalah hubungan persaudaraan yang rekam jejaknya dapat dilihat dari dikirimnya beberapa tokoh walisongo dari Tiongkok ke bumi nusantara,ā€ tutur Evi.

Evi menjelaskan, dalam pengembangan ekonomi misalkan, diplomasi budaya ini bisa diaplikasikan dalam bentuk kolaborasi pembuatan game, misalkan, di mana Tiongkok memiliki teknologi, dan Indonesia bisa menggunakan item-item budaya sebagai konten utamanya.

ā€œKan kita bisa membuat gameĀ dengan konten permainan tradisional, misalkan game tentang egrang, engklek, atau mungkin game tentang konten sejarah, kesenian atau juga kebudayaan Indonesia,ā€ tutur Evi.

Girang Harta Karatwan Galuh Pakuan, Dewi Kandiaty Paramesty Tine Yogawarna, selaku ahli hubungan Indonesia – Tiongkok yang juga menjadi tokoh sentral berlangsungnya kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa giat kerjasama antara Karatwan Galuh Pakuan, Shenzen TV Tiongkok, dan Universitas Pendidikan Indonesia ini, merupakan wujud dari komitmen Karatwan Galuh Pakuan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju melalui kerjasama budaya, ekonomi dan teknologi yang dijalin antara Indonesia dan Tiongkok.

Perempuan yang memiliki nama Tionghoa Tingting ini, menyampaikan rencana-rencananya dalam mewujudkan kerjasama Indonesia – Tiongkok yang mampu memberikan manfaat yang adil dan merata bagi semua pihak.

ā€œArus pembangunan kerjasama Indonesia – Galuh Pakuan, hari ini terus semakin meningkat. Kami sudah mulai menginisiasi pendidikan electric vehicle di SMK Karya Putra Manggala milik Galuh Pakuan. Hal ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja berkompetensi pabrik-pabrik electric vehicle milik Tiongkok yang sedang dibangun di Indonesia,ā€ tutur Tingting.

Kerjasama ini, menurut Tingting, juga disambut oleh Rektor Universitas Pendidikan Indonesia yang siap mengawal proses sertifikasi kompetensi, yang juga dikerjasamakan dengan BRIN.

ā€œKami adalah pejuang-pejuang tangguh yang terus berusaha mewujudkan komitmen kami dalam berkontribusi untuk negeri ini, meski terus dihadapkan pada tantangan-tantangan yang tidak mudah,ā€ lanjut Tingting.

Pada acara tersebut, Evi juga menugaskan Rakeyan Nuswajati Bezie Galih Manggala, untuk menjelaskan tentang kiprah Galuh Pakuan dalam pengembangan masyarakat, utamanya pengembangan pemuda khususnya di Provinsi Jawa Barat.

Di hadapan kamera dan para peserta yang terdiri dari ratusan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, Bezie menceritakan kiprah Lembaga Adat Karaton Galuh Pakuan, sebagai lembaga pelestari adat dan pengembangan masyarakat di Jawa Barat.Ā (Abdulah)

Related Articles

Latest Articles