Bandung, Demokratis
Miliaran dana dari APBD Jawa Barat yang disalurkan melalui beberapa kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pelaksanaannya sangat tertutup. Sudah berkali-kali Demokratis mengajukan konfirmasi tertulis yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, namun pengelola proyek tersebut tidak menanggapi, meskipun sudah menerima disposisi dari kepala dinas.
Beberapa kegiatan tersebut di antaranya DAK Fisik SMA Negeri dan Swasta tahun 2024 dengan anggaran Rp144.345.949.000, DAK SLB dengan anggaran Rp56.243.488.000, Penyediaan Alat Praktek dan Praga Peserta Didik dengan anggaran Rp27.500.000.000, Pembangunan Sarana dan Prasarana dan Utilitas Sekolah dengan total Rp39.137.000.000, pengadaan Alat Pendidikan White Board Interaktif Bagi SMA sebesar Rp16.873.500.000.
Selanjutnya Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pendidikan Rp52.406.338.030 dan Pengadaan Alat Peraga Digital Interaktif Merdeka Belajar SMA Rp8.000.000.000, yang menerima surat konfirmasi di Bidang PSMA Ari. Apakah Kabid yang baru Iis Rostiasih yang baru duduki jabatan sebagai Kepala Bidang PSMA, dengan Kabid yang sudah dimutasi Awan Suparwana membiarkan surat konfirmasi wartawan di mejanya.
Seluruh kegiatan ini pun sudah beberapa kali dikonfirmasi melalui surat yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto. Bahkan Edi Kurnia sebagai PPK DAK Fisik pun sering memberi jawaban pada wartawan via ponselnya, “Saya sedang di luar.” Dia menganjurkan agar menemui Kiki dan Riski dan juga Yudi Pramesti.
Mereka yang memegang kegiatan tersebut harusnya memberi jawaban supaya jelas alokasi penggunaan anggaran tersebut, siapa yang mengelola anggaran yang dikonfirmasi Demokratis tersebut. Dan jika mereka tidak menanggapi, sepantasnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang memberi jawaban. (IS/Tim)
