Jakarta, Demokratis
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk fokus terhadap prosedur perlindungan para pekerja migran Indonesia.
Mukhtarudin mengungkapkan, para pahlawan devisa tersebut kerap menjadi korban tindak pidana di luar negeri. Menurutnya, presiden telah mendorong Kementerian P2MI untuk memberikan perlindungan yang berkualitas terhadap PMI.
“Presiden membentuk KP2MI dengan Perpres 139 Tahun 2024 menekankan dua hal. Pertama, berkaitan dengan perlindungan yang berkualitas,” ungkap Mukhtarudin di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Ia melanjutkan, negara perlu memastikan para pekerja migran memperoleh jaminan sosial yang optimal. Hal ini penting karena para pahlawan devisa merupakan salah satu penyumbang terbesar pendapatan negara dari sektor ketenagakerjaan.
PMI dijuluki sebagai pahlawan devisa lantaran remittance atau uang yang mereka kirimkan ke Indonesia menjadi sumber pendapatan negara yang signifikan. Hal tersebut memperkuat ekonomi nasional.
Selain itu, lanjut Mukhtarudin, Presiden Prabowo juga menekankan agar pemerintah melalui Kementerian P2MI dapat menjamin peningkatan keterampilan para pekerja migran. Sebab, sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus mampu bersaing secara kompetitif di pasar kerja internasional.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kementerian P2MI kini melakukan langkah percepatan untuk merealisasikannya. “Yang kedua, KP2MI mendorong kapasitas sumber daya manusia pekerja migran, dari low skill menjadi middle skill,” pungkasnya. (EKB)
