Jayapura, Demokratis
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menegaskan, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat sehingga masjid harus memakmurkan dan dimakmurkan masyarakat. JK mengajak seluruh pengurus masjid untuk menjalankan dua fungsi utama, yakni memakmurkan masjid dan memakmurkan masyarakat.
“Masjid bisa saja besar, tapi kalau masyarakat sekitarnya tidak makmur, maka masjid itu belum sepenuhnya dimakmurkan,” ujar JK dia di Jayapura, Minggu (23/11/2025), sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
JK saat melantik pengurus wilayah DMI Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan, juga menekankan, kemakmuran masjid tidak cukup hanya diukur dari bangunan fisik atau ramai tidaknya jemaah, tetapi juga dari kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Mantan Wakil Presiden RI dua periode itu pun menegaskan pentingnya masjid menjadi pusat pendidikan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Ia menuturkan, dua rukun Islam, zakat dan haji, hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mampu secara ekonomi.
“Masjid harus mendorong masyarakatnya untuk mampu, baik secara ekonomi, pendidikan, maupun agama,” tutur JK.
Dia mencontohkan peran masjid sejak zaman Rasulullah SAW yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, hingga pengadilan.
Menurutnya, model itu dapat kembali diterapkan dengan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan anak, pelatihan ekonomi, hingga kerajinan masyarakat.
Di samping itu, JK mengapresiasi toleransi beragama di Papua. Ia mencontohkan kawasan Sentani, masjid besar berdiri berseberangan dengan gereja besar sebagai simbol kerukunan yang perlu terus dijaga.
Bagi JK, semua rumah ibadah mempunyai tujuan yang sama, yaitu membimbing umat menuju kebaikan. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar tidak ada tindakan kekerasan atas nama agama.
“Tidak ada agama yang membolehkan orang saling membunuh. Itu bukan jalan menuju surga,” ujar JK kembali menegaskan.
Dalam kesempatan tersebut, JK turut mengusulkan agar masjid dan gereja menjalin program sosial bersama, sepanjang tidak menyangkut akidah, dengan tujuan membangun masyarakat Papua secara lebih komprehensif.
“Akidah boleh berbeda, tetapi pengabdian kepada masyarakat bisa bersatu,” kata JK.
Sementara itu, kepada pengurus DMI yang baru dilantik, JK berpesan agar mengabdikan diri untuk meningkatkan kualitas ibadah di masjid, mendorong pendidikan masyarakat, serta memperkuat ekonomi jamaah.
Lebih jauh JK juga mengingatkan pentingnya keharmonisan dalam aktivitas masjid, termasuk memperhatikan kenyamanan lingkungan sekitar agar kegiatan keagamaan tetap berjalan dengan syahdu dan tidak mengganggu.
Ia menambahkan bahwa ibadah harus berjalan seiring dengan kerja keras, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Negara tidak akan maju jika hanya memperbanyak rumah ibadah tanpa diiringi ilmu, pengabdian, dan kerja keras,” tutur JK. (Jose)
