Jakarta, Demokratis
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan data per Selasa 2 Desember terkait bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Total korban meninggal dunia tercatat 604 orang, sementara 464 orang masih dinyatakan hilang. BNPB juga mencatat 2.600 orang mengalami luka-luka akibat bencana tersebut.
Secara keseluruhan, bencana banjir dan longsor memengaruhi lebih dari 2,1 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 589.400 warga terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi aman.
Bencana hidrometeorologi ini melanda 50 kabupaten, dengan dampak yang berbeda-beda bergantung pada kondisi geografis dan curah hujan ekstrem di wilayah terdampak.
Kerusakan infrastruktur pun cukup signifikan. BNPB mencatat sedikitnya 3.500 rumah rusak berat, 4.100 rumah rusak sedang, dan 20.500 rumah rusak ringan akibat banjir Sumatra.
Selain itu, 282 fasilitas pendidikan dan 271 jembatan mengalami kerusakan, sehingga mengakibatkan gangguan mobilitas dan aktivitas pendidikan warga.
“Sumatra Utara 283 jiwa, Sumatra Barat 165 jiwa, dan Aceh 156 jiwa,” demikian laporan resmi yang dirilis Pusdatin BNPB.
Aceh menjadi salah satu wilayah dengan dampak terberat. BNPB mencatat 156 warga meninggal dunia, 181 orang hilang, dan 1.800 orang luka-luka.
Banyak warga terluka akibat tertimpa material longsor atau terseret arus banjir. Operasi pencarian masih berlangsung dengan dukungan tim SAR gabungan, TNI, Polri, dan relawan daerah.
Di Sumatra Barat, jumlah korban meninggal mencapai 165 orang, sementara 114 warga masih dalam pencarian. Sebanyak 112 warga mengalami luka-luka. Sejumlah daerah, seperti Agam, Tanah Datar, dan Pesisir Selatan menjadi lokasi paling terdampak karena kombinasi curah hujan ekstrem dan kontur perbukitan yang rawan longsor.
Sumatra Utara mencatat jumlah korban meninggal terbanyak, yaitu 283 orang. Selain itu, 169 warga masih hilang, dan 613 orang luka-luka. Banyak wilayah dihantam banjir bandang yang menghancurkan permukiman, jalan, hingga jembatan. Kondisi tersebut menyulitkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan.
BNPB menegaskan, data ini masih bersifat dinamis dan akan terus diperbarui. Petugas lapangan masih melakukan asesmen, pendataan ulang warga terdampak, dan verifikasi laporan orang hilang akibat banjir Sumatra. Pembaruan data akan diumumkan secara berkala melalui situs resmi BNPB untuk memastikan publik mendapat informasi akurat. (MH)

