Cianjur, Demokratis
Kepala Desa Langensari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, mendapat aksi unjuk rasa dari sejumlah warga yang menuntut agar yang bersangkutan turun dari jabatannya.
Aksi tersebut dipicu oleh kegeraman warga terhadap kepemimpinan kepala desa yang dinilai sarat persoalan.
Dalam aksi tersebut, warga menyampaikan dugaan pemotongan dana bantuan gempa yang seharusnya diterima penuh oleh masyarakat terdampak.
Menurut keterangan warga, setiap penerima bantuan diduga mengalami pemotongan dengan nominal berkisar antara Rp2 juta hingga Rp2,5 juta per orang.
Warga menilai tindakan tersebut sangat merugikan dan mencederai rasa keadilan, mengingat bantuan tersebut diperuntukkan bagi korban bencana.
Selain dugaan pemotongan dana, warga juga menyuarakan dugaan pelanggaran etika yang ditujukan kepada kepala desa.
Informasi yang beredar di tengah masyarakat menyebutkan adanya perilaku tidak pantas yang dinilai mencoreng nama baik dan martabat jabatan kepala desa.
Namun demikian, tudingan tersebut masih sebatas klaim warga dan belum dibuktikan secara hukum.
Menanggapi aksi unjuk rasa tersebut, Camat Karangtengah bersama Kepala Desa Langensari memberikan pernyataan singkat.
Pihak kecamatan menyampaikan bahwa seluruh persoalan dan tuntutan yang disampaikan warga akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
“Segala bentuk tuntutan dan laporan masyarakat akan dilihat dan diproses sesuai mekanisme serta peraturan perundang-undangan yang ada,” ujar Camat Karangtengah dalam keterangannya.
Pemerintah kecamatan juga mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas dan menyerahkan proses penyelesaian kepada jalur hukum dan administrasi pemerintahan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan rinci dari pihak Kepala Desa Langensari terkait tudingan yang disampaikan warga. Media ini masih berupaya meminta klarifikasi lanjutan guna memenuhi prinsip keberimbangan dalam pemberitaan. (Ruslan AG)
