Subang, Demokratis
Bupati Subang, H Ruhimat didampingi Kepala Dispemdes Nana Mulyana gelar audiensi dengan tokoh masyarakat Pantura, yakni warga Kecamatan Legon Kulon, di Rumdin Bupati Subang, (30/9/2020).
Kegiatan audiensi tersebut sebagai tindak lanjut dari pertemuan musyarawarah yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Legon Kulon, beberapa waktu lalu.
Berbagai persoalan yang dibahas dalam audensi itu di antaranya membahas pengelolaan wisata Pondok Bali, masalah kekeringan, pembangunan Jalan Patimban-Cilamaya.
Sebelumnya dalam kesempatan audiensi tersebut, dibacakan berita acara musyawarah sebagai berikut : (1). Seluruh masyarakat wilayah Kecamatan Legonkulon mendukung pembangunan jalan Patimban Cilamaya. (2). Mendukung pengelolaan pantai wisata Pondok Bali dikelola oleh Karang Taruna tingkat kecamatan dan Pemerintah Desa Mayangan. (3). Mendukung perubahan wilayah dari wilayah pertanian/perikanan ke wilayah Industri. (4). Pembangunan fisik di segala bidang yang belum dibangun dengan kebersamaan. (5). Program pemulihan ekonomi (PEN) harus cepat direalisasikan di Kecamatan Legon kulon.
Salah satu tokoh masyarakat dalam kesempatan audiensi tersebut menyampaikan keluhannya terkait Pondok Bali, dia berkeinginan agar BUMDes dapat dilibatkan dalam pengelolaan Pondok Bali.
Selain pengelolaan Pondok Bali, salah satu pengaduan masyarakat yang disampaikan adalah musibah kekeringan yang dialami.
Ketua Apdesi Kabupaten Subang, H Lili sepakat kalau jalan Cilamaya dibangun dan diharapkan dengan adanya jalan tersebut dapat menjadi solusi banjir rob, dan meminta untuk pembangunan jalan tersebut dilaksanakan titik nolnya di Desa Mayangan, Kecamatan Legon Kulon.
Kang Jimat sapaan akrab Bupati Subang menanggapi keluhan warga masyarakat yang menyampaikan permasalahan-permasalahan yang timbul harus disikapi secara cepat dan cermat oleh pihak dinas terkait, terkait permasalahan debit air.
“Saya meminta kepada kepala BPBD dan Camat untuk segera melakukan inspeksi dan pengecekan bersama pihak PJT dan warga masyarakat. Saya menginginkan agar pengairan warga dapat lancar, dan tidak ada lagi sawah warga yang kekeringan,” ujarnya.
Menindaklanjuti dukungan warga masyarakat terkait jalan Cilamaya – Patimban, ia menyampaikan terima kasih bahkan setuju terkait kilometer nol pembangunan jalan Patimban-Cilamaya dimulai di Desa Mayangan, sesuai harapan masyarakat.
Terkait pengelolaan objek wisata Pondok Bali, Kang Jimat meminta Kabag kerja sama untuk dapat mengambil langkah-langkah, mempertimbangkan aspek hukum, terkait pemberian hibah ke Desa Mayangan, tapi untuk pengelolaan dikelola oleh BUMDes bersama.
Ia mengatakan, saat ini sedang fokus bagaimana caranya mengelola areal Perhutani untuk dikelola, yang difokuskan di beberapa kecamatan.
“Hal tersebut sebagai upaya untuk ketahanan pangan dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Yang diharapkan masyarakat dapat membentuk kelompok-kelompok penggarap kemudian lahan yang ada dapat dimanfaatkan untuk pertanian,” ucapnya.
Terkait lahan yang akan digunakan dari Patimban ke Cilamaya, Kang Jimat menyampaikan itu adalah aset Perhutani. Terkait ganti untung atau ganti rugi itu tidak ada dasarnya. Kang Jimat menyampaikan mohon maaf dan terima kasih atas dukungan warga masyarakat semuanya.
“Terkait keluhan NJOP saya meminta kepada jajaran Bapenda untuk dapat menurunkan tim untuk melakukan inventarisasi ke Kecamatan Legon Kulon sehubungan adanya dengan keluhan jomplangnya NJOP tanah di Legon Kulon,” terangnya. (Abh)