Pati, Demokratis
Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah UIN Walisongo Semarang melakukan branding salah satu produk Desa Payak yakni produk-produk WAPAS (Wanita Payak Sukses) yang dikelola oleh Eka Pulihati salah satu masyarakat Desa Payak, Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati, Jumat (6/11/2020).
Terinspirasi dari banyaknya usaha ibu-ibu di Desa Payak yang tidak memberikan label pada produk yang mereka miliki, sehingga membuat Eka Pulihati berinisiatif untuk mengumpulkan usaha ibu-ibu Desa Payak dengan memberikan label “WAPAS” yang merupakan kepanjangan dari Wanita Payak Sukses.
Dengan menawarkan banyak sekali produk-produk hasil produksi antara lain tepung mocaf, madu murni, jahe rempah, jahe merah, kunyit bubuk untuk minuman alami, bumbu penyedap rasa dari jamur, kopi wapas, beras, dekomposter dan pupuk organik yang kesemuanya diproduksi langsung oleh masyarakat Desa Payak.
Usaha yang dikelola ibu-ibu Desa Payak ini merupakan usaha bersama yang didirikan guna mengembangkan perekonomian masyarakat Desa Payak, khususnya UMKM yang dimiliki masyarakat agar memiliki kemasan yang menarik dengan pasaran yang luas.
Dalam hal ini, mahasiswi KKN UIN Walisongo melakukan branding produk dengan mengembangkan pasaran ke media sosial yang lebih luas berupa pembuatan akun sosial media yang belum dipunyai oleh WAPAS.
Dewi Widi Astuti selaku mahasiswi yang membranding juga membuatkan akun jual-beli online agar pasaran produk mampu dijangkau ke seluruh penjuru Indonesia bahkan hingga Asia.
“Hingga saat ini untuk pemasaran produk masih di bawah kendali akun media sosial pemilik, maka dari itu saya membuatkan akun media sosial serta akun jual-beli online atas nama WAPAS agar produk-produk WAPAS mampu dikenal oleh lebih banyak orang,” ungkap mahasiswi asal Kota Pati tersebut.
Kegiatan branding produk yang dilakukan mahasiswi ini juga disambut positif oleh pengelola WAPAS, Eka Pulihati. Ia mengaku mengapresiasi kesediaan mahasiswi KKN UIN Walisongo dalam pembuatan media sosial yang menjadikan produk bersama masyarakat Payak ini dikenal oleh kalangan luas.
“Saya sangat berterima kasih kepada mahasiswi karena sudah mau membantu saya dan masyarakat Desa Payak dalam hal memajukan UMKM kami agar dikenal dalam lingkup yang lebih luas,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan kesenangannya dalam hal branding produk yang dilakukan mahasiswi. Mengingat ia juga menjadi tenaga pengajar di salah satu sekolah di Desa Payak sehingga waktu luang yang ia miliki dalam pemasaran produk cukup terbatas. (Dewi Widi Astuti)