Jakarta, Demokratis
Indonesia dianugerahi budaya yang beraneka ragam. Salah satunya adalah seni batik. Hal ini menginspirasi Pigeon, brand perlengkapan bayi kondang.
Anis Dwinastiti, General Manager Marketing Division Pigeon, mengatakan, Pigeon memilih corak batik sebagai motif produknya. Hal ini merupakan komitmen perusahaan dalam melestarikan kebudayaan dan warisan nenek moyang.
“Sebenarnya sudah sejak 2014, kita sudah memperkenalkan inovasi produk botol bermotif batik. Dua tahun kemudian, Pigeon mempersembahkan kain batik cap bermotif kupu-kupu dan bangau serta kain batik tulis bermotif kupu-kupu dan parang di tahun 2017. Melengkapi koleksi produk botol bermotif batiknya,” papar Anis dalam rilis, Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Tahun ini, kata dia, merupakan tahun ke-7, Pigeon kembali memperlihatkan komitmen dan kontribusi dalam melestarikan batik dengan mengembangkan botol motif batik, berkolaborasi dengan desainer batik berbakat, Iwet Ramadhan.
“Pigeon bersama dengan Iwet Ramadhan berkolaborasi sejak awal Pigeon memperkenalkan koleksi pertama botol batiknya,” ungkapnya.
Kolaborasi berkelanjutan ini, lanjut Anis, dikarenakan adanya kesamaan prinsip untuk mengembangkan produk berkualitas dan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa. Di tengah pandemi COVID-19, Pigeon dan Iwet terus berkarya dengan memperkenalkan botol motif batik yang kali ini terdapat 4 motif. Yakni Padma sebagai simbol kesucian dan kemurnian; Bangau sebagai simbol kebahagiaan; Kupu-kupu sebagai simbol cinta abadi; dan Awan sebagai simbol kebahagiaan dan harapan.
“Motif batik unggulan pada botol Pigeon tahun ini, yaitu Teratai (Padma) yang terinspirasi dari proses pertumbuhan tanaman Teratai yang hidup di lumpur dalam air dan dapat survive di segala kondisi cuaca maupun keadaan yang akhirnya dapat menghasilkan bunga teratai yang cantik di permukaan air,” ungkapnya.
“Inspirasi dan filosofi Teratai (Padma) ini dinilai sesuai dengan kondisi saat ini dimana kita sedang bertahan dari pandemi namun tetap semangat untuk percaya bahwa pada akhirnya nanti akan ada kehidupan yang indah, layaknya bunga teratai,” imbuhnya.
Ke depan, Iwet dan Pigeon akan terus menciptakan motif-motif batik unggulan dengan nilai-nilai filosofi di dalamnya. Diharapkan, para orang tua memberikan pengertian kepada generasi selanjutnya.
Lebih dari 60 tahun, Pigeon melakukan penelitian mengenai perilaku menyusu ASI pada bayi di Pusat Riset Pigeon ‘Joso Laboratory di Jepang. Bekerja sama dengan para dokter anak dari berbagai universitas terkemuka. Sehingga mampu menghasilkan produk botol dan dot berkualitas sebagai alternatif dan solusi agar Ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya pada berbagai kondisi.
Dan, semua produk botol Pigeon dikembangkan dengan bahan BPA Free dan tinta Food Contact Grade begitu juga dengan botol motif Batik, sehingga sesuai digunakan untuk wadah makanan bayi. (Ic/Dem)