Jakarta, Demokratis
Kementerian Perhubungan (Kemhub) terus mensosialisasikan keselamatan berkendara dan penerapan protokol kesehatan saat berkendara di masa adaptasi kebiasaan baru.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi menjelaskan, hal ini sesuai dengan arahan Menhub Budi Karya Sumadi. Penerapan keselamatan berkendara dan protokol kesehatan bisa menurunkan angka kecelakaan lalu lintas serta mencegah penularan virus corona.
“Kesehatan dan keselamatan adalah hal utama, maka berkendaralah sesuai dengan aturan dan jangan lupa untuk menerapkan protokol kesehatan,” kata Dirjen Hubdat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/12/2020).
Dirjen Budi mengatakan, berdasarkan data Korlantas Polri, setiap 1 jam, ada 1 atau 2 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
“Dari total kecelakaan yang terjadi pada tahun 2019 sebanyak 116.411 kecelakaan di mana 73.1% kasusnya melibatkan sepeda motor. Presentase ini tentunya sangat tinggi sekali jika dibandingkan dengan kecelakaan yang melibatkan moda transportasi lain, yaitu mobil sebesar 14%, bus 1.1%, truk 7.2%, sepeda 1.8%, dan lain-lain 2.9%,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ada empat faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Faktor yang paling mendominasi adalah faktor manusia karena masih banyak masyarakat yang kurang terampil, tidak fokus, dan lengah saat berkendara. Faktor lainnya adalah faktor kendaraan yang digunakan tidak laik jalan, faktor jalanan yang licin atau pun berlubang. Begitu pula dengan faktor lingkungan seperti adanya tikungan maupun bencana alam.
Dirjen Budi juga mengapresiasi pemakaian perisai oleh pengendara ojek online guna menghalangi droplets pengemudi kepada penumpang.
“Saya sangat mengapresiasi dan berharap hal ini bisa ditiru juga oleh masyarakat lainnya agar dapat menekan angka penularan Covid-19,” kata Budi.
Lebih lanjut, Budi menegaskan tanggung jawab untuk mengurangi angka kecelakaan bukan hanya harus dilakukan pemerintah, tapi juga oleh masyarakat dan pelaku usaha.
“Semua harus bekerja sama untuk menciptakan atmosfer yang baik dalam berlalu lintas. Pemerintah menyiapkan regulasi, produsen membuat kendaraan yang sesuai dengan aturan, masyarakat berkendara dengan kendaraan yang laik pakai dan mematuhi peraturan dalam berlalu lintas,” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Sutarya. Ia berharap masyarakat bisa mengerti betapa pentingnya peran mereka dalam menekan angka kecelakaan dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Perlengkapan berkendara pun bukan hanya helm saja, kita harus menggunakan jaket berwarna terang, sarung tangan, sepatu, dan body protector. Tak lupa juga, masker yang wajib digunakan untuk melindungi kita dari debu di jalan dan virus yang berbahaya,” kata Sutarya.
“Dengan ini, saya berharap dapat terus mendukung hal yang dicita-citakan pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia,” tambahnya. (Red/Dem)