Depok, Demokratis
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengajak para pemuka agama di Kota Depok untuk ikut menyukseskan program unggulan Kota Depok. Termasuk, program Kota Tanpa Sampah (Zero Waste City).
“Kita ingin menyelesaiakan persoalan sampah di Kota Depok, karena saat ini produksi sampahnya mencapai 1.300 ton per hari. Untuk itu, kami harapkan para pemangku kepentingan di gereja-gereja dan tempat ibadah lainnya agar bisa menyelesaikan masalah sampah di tempatnya masing-masing dengan melakukan pemilahan sebelum dibuang,” tutur Mohammad Idris usai menghadiri peringatan HUT Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kota Depok ke-40 di Lapangan Balai Kota Depok, Sabtu (28/09/2019).
Dikatakan Mohammad Idris, pengolahan sampah dari pusatnya menjadi salah satu cara efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Sebab, menurutnya, saat ini daya tampung TPA tersebut telah melampaui batas normal.
“Insya Allah, dengan cara ini bisa mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA, karena sekarang tumpukan sampah di sana sudah tinggi sekali. Semoga tidak berbahaya bagi warga sekitar,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, untuk mengatasi persoalan sampah, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Pemeritah Provinsi Jawa Barat agar sebagian sampah dari Kota Depok dapat dibuang ke TPA Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor.
“Jadi, kita sudah menjalin kerja sama dengan Provinsi Jawa Barat, sehingga nanti sebagian sampah dari Kota Depok dibuang ke sana,” tandasnya. (Dki/Ginting)