Pakaian yang baru dicuci biasanya kusut. Oleh karena itu, sebelum dipakai, pakaian harus disetrika terlebih dahulu sehingga rapi. Nah, kita pasti tahu kalau setrika adalah alat yang menghasilkan energi panas, biasanya digunakan untuk melicinkan baju. Tapi tahukah kita sejak kapan manusai menggunakan setrika?
Setrika mulai digunakan oleh bangsa Tionghoa sejak satu abad sebelum masehi. Saat itu mereka menggunakan wajan besi yang berisi batu bara panas, lalu menekankan wajan itu di atas baju yang ingin dirapikan. Mereka tidak akan kepanasan saat memegang wajan, karena pegangan yang panjang.
Nama Setrika Berasal dari Bahasa Belanda
Karena negeri kita pernah diduduki oleh Belanda, kita banyak menggunakan kata serapan dari Bahasa Belanda. Nama setrika berasal dari bahasa Belanda yaitu strijkijzer. Artinya dalam bahasa Belanda adalah menghilangkan kerutan pada baju dengan menggunakan alat yang dipanaskan.
Setrika yang Digunakan Bangsa Yunani
Pada tahun 400 Sebelum Masehi, setrika mulai dikenal dan digunakan oleh bangsa Yunani. Setrika yang mereka gunakan mirip dengan sterika yang ada di zaman modern. Bangsa Yunani membuat lipatan-lipatan yang memanjang dari atas ke bawah pada pakaian kebesaran dengan menggunakan setrika tadi. Pakaian kebesaran tersebut adalah pakaian yang akan digunakan untuk melakukan upacara atau ritual tertentu.
Setrika yang Digunakan Bangsa Romawi
Bangsa Romawi ternyata juga pernah menggunakan setrika yang bentuknya mirip dengan setrika modern seperti sekarang. Setrika tersebut menggunakan teknik tekanan yang disebut dengan prelum.
Setrika di Negara Barat Bernama Sadiron
Pada abad ke- 17, setrika muncul di Barat dengan bentuk sepotong besi yang tebal, permukaannya rata, serta diberi pegangan besi. Nama setrika ini disebut dengan sadiron. Sebelum digunakan, sadiron dipanaskan di depan perapian atau kompor baru setelah itu dipakai untuk melicinkan pakaian. Kelemahan dari setrika ini adalah pada saat dipanaskan, pegangannya ikut panas karena terbuat dari besi yang sifatnya mudah menyerap panas.
Setrika Cetak Buatan Mary
Perkembangan setrika dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 1870, ada seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di Lowa menemukan setrika cetak. Setrika ini adalah hasil pengembangan dari sadiron yang kedua ujungnya dibuat runcing. Dibuat seperti itu agar lebih mudah saat menyetrika.
Tidak sampai di situ, tahun berikutnya Mary juga membuat sadiron yang pegangannya bisa dilepas. Tujuannya agar pegangannya tidak ikut panas saat sadiron dipanaskan.
Setrika Arang
Di akhir abad ke 19, muncul penemuan sterika yang bisa memanaskan sendiri. Setrika tersebut bisa diisi batu bara atau arang yang membara, bisa juga diisi menggunakan bensin dan alkohol sebagai bahan bakarnya.
Setrika Listrik
Lalu penemuan setrika listrik ditemukan dan disahkan penggunaannya pada tahun 1882. Setrika listrik diciptakan untuk mempermudah penggunaannya. Namun sayang sekali, waktu itu tidak semua rumah menggunakan listrik, sehingga tidak semua orang bisa menggunakan setrika listrik tersebut.
Inovasi Setrika yang Semakin Berkembang
Nah, di awal abad ke-20, setrika listrik semakin populer. Tahun 1920-an, muncul pula setrika listrik yang dilengkapi dengan pengatur suhu.
Saat ini setrika sudah mengalami berbagai perubahan yang lebih canggih, seperti setrika yang sudah dilengkapi dengan wadah air, uap panas, dan inovasi lainnya. (*)