Kota Tasikmalaya, Demokratis
Persatuan Pedagang Kaki Lima Pancasila (PPKP) menolak keras pembangunan kios sementara untuk relokasi para pedagang di dalam Terminal Pancasila dengan membentangkan spanduk penolakan, Kamis (18/3/2021).
Aay Suhara Ketua Pedagang Kaki Lima Subuh mengatakan mereka memasang spanduk berukuran 4 x 2 sebagai pernyataan sikap penolakan pembangunan kios sementara untuk relokasi para PKL Pancasila ke dalam Terminal Pancsila yang mengacu skema akhir karena akan mengganggu aktivitas berjualan para pedagang kaki lima yang sudah puluhan tahun mencari nafkah di terminal.
“Sudah banyak pertanyaan dari pedagang kaki lima bagaimana nanti nasibnya jika kios darurat tetap dipaksakan dibangun. Ini tentunya akan mengganggu para pedagang sendiri,” ucapnya kepada awak media.
Menurut Aay, para Pedagang Kaki Lima Pancasila sebenarnya sangat setuju dengan adanya relokasi pasar, namun yang disayangkan skema awal Amdal Lalin yang pernah dikaji bersama sebelumnya berubah.
“Kami sangat mendukung dengan skema awal yang dibuat. Bahkan kami membantu dalam sosialisasi kepada para pemilik Ruko dan warga sekitar. Tidak tahu masalahnya seiring berjalannya waktu, ada skema yang dirubah tanpa pernah kami diajak urun rembug (musyawarah) atau koordinasi terlebih dahulu,” keluhnya.
Menurutnya, Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya harus bertanggungjawab jika tetap memaksakan melakukan pembangunan kios darurat yang dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik. “Karena ini akan berurusan dengan pedagang kaki lima yang sudah puluhan tahun berdagang di pasar ini,” tegas Aay.
Aay juga sangat menyayangkan tidak pernah ada sekalipun undangan dari siapapun untuk diajak urun rembug perihal pembangunan kios sementara tersebut. Ironisnya, ada undangan kepada para pedagang kaki lima setelah adanya aksi penolakan ini.
“Pedagang tetap bersikap tegas dan bertahan di terminal. Mereka merasa resah karena hampir semua PKL tempatnya akan dipakai oleh pembangunan kios sementara. Mereka juga minta kembalikan ke skema awal dan jangan dirubah lagi karena itu yang diinginkan,” pungkasnya. (Eddinsyah)