Jumat, Juni 27, 2025

Kemdikbud Janji Libatkan Banyak Pihak dalam Penyusunan Kamus Sejarah Indonesia

Jakarta, Demokratis

Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hilmar Farid mengatakan akan melibatkan lebih banyak pihak dalam penyusunan Kamus Sejarah Indonesia dua Jilid, yakni I dan II terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan seperti saat ini yakni tidak mencantumkan nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Syekh Hasyim Asy’ari pada Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.

“Kesalahan yang ada diakui tentu dan permohonan maaf yang sangat, ke depan kita juga berharap bisa melibatkan lebih banyak pihak sehingga lebih awas, lebih cermat untuk meminimalisir kemungkinan terjadi kesalahan seperti ini,” kata Hilmar pada konferensi pers daring, Selasa (20/4/2021).

Terkait substansi Kamus Sejarah Indonesia yang saat ini menjadi polemik, Hilmar menegaskan, Kemdikbud sama sekali tidak berniat menghilangkan tokoh sejarah Syekh Hasyim Asy’ari. Pasalnya, di dalam buku yang sama sudah dimuatkan informasi beberapa kali pada beberapa bagian tentang pendiri NU itu. Tentu disebut juga Syekh Hasyim Asy’ari. Selain itu, di kesempatan lain juga disebutkan di beberapa halaman yang lain.

“Jadi tidak ada maksud untuk menghilangkan tokoh besar Syekh Hasyim Asy’ari dari penulisan sejarah. Bahkan pada tahun yang sama 2017, Kemdikbud menerbitkan biografi ringkas dari Kyai Haji Syekh Hasyim Asy’ari melalui Museum Kebangkitan Nasional,” kata Hilmar.

Hilmar menyebutkan, ringkasan biografi tersebut ditulis oleh tokoh-tokoh NU. Oleh karena itu, Hilmar menegaskan narasi bahwa ada upaya untuk menghilangkan tokoh sejarah tidak benar. “Memang ada kesalahan teknis dalam penyusunan dan kami tentu memohon maaf karena ini adalah kesalahan yang sebetulnya tidak perlu terjadi. Buku yang belum siap untuk diedarkan sudah di-upload ke web,” ucap Hilmar. (Red/Dem)

Related Articles

Latest Articles