Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Panjang Pembangunan Masjid Moorish di India

Moorish ada di wilayah Kapurthala di negara bagian Punjab, India. Desain arsitektur masjid ini didasarkan pada Masjid Agung Qutubiyya di kota Marrakesh, Kerajaan Maroko. Dan ada sejarah panjang tentang masjid ini.

Pembangunan masjid tersebut ditugaskan oleh Maharaja Jagatjit Singh yang memerintah 1877-1947, penguasa terakhir Kapurthala. Kota Kapurthala, dulunya adalah ibu kota Negara Bagian Kapurthala, yang dikenal sebagai ‘Paris Mini Punjab’ dan masjid tersebut dinyatakan sebagai salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Masjid adalah monumen nasional yang dilindungi oleh Survei Arkeologi India.

Masjid Moor yang ditugaskan oleh Maharaja selesai dibangun pada 1930. Arsitek Perancis, Monsieur M Manteaux yang merancang masjid tersebut juga pernah merancang Istana Jagatjit di kota tersebut.  Masjid ini mengingatkan pada bangunan serupa di Maroko dan Alhambra, dengan skema warna serta elemen desain yang tampak lebih mirip di Sevilla di Spanyol, daripada di Punjab.

Adapun Maharajah Jagatjit Singh merupakan seorang penguasa dengan selera mewah, yang dikenal karena aktivitas perkembangan di Negara Bagian Kapurthala saat itu. Dia terkenal karena mandat sekulernya.

Maharaja, seorang Sikh, dan percaya pembangunan masjid untuk memenuhi aspirasi rakyatnya yang sebagian besar Muslim (sekitar 60 persen). Masjid adalah upayanya yang ambisius untuk mempromosikan integrasi sosial di antara umatnya. Ini dibuktikan dengan fakta bahwa ketika Raja Muda India mengiriminya surat yang menanyainya tentang biaya besar yang dikeluarkan untuk membangunnya.

“Yang Mulia Mungkin tidak menyadari bahwa 60 persen dari populasi saya terdiri dari warga Muslim yang setia. Hanya dalam kesesuaian hal-hal itulah tempat ibadah terbaik di negara saya dibangun untuk mereka,” kata Maharaja.

Meskipun tidak sebesar masjid Maroko, masjid ini tidak kalah tenteram dan megah. Kubah dalam utama begitu megah, dan diyakini dibuat oleh siswa seni dari Sekolah Seni Mayo di Lahore.

Dengan satu menara pusat, masjid ini memiliki aula tengah berpilar dengan lengkungan setengah lingkaran tidak seperti masjid lain di anak benua India. Saat mendekat akan terlihat desain dan ukiran rumit di mana-mana, dengan relief bunga dan pola geometris di atas marmer putih.

Masjid ini dicat dengan warna merah muda. Namun, pintu, jendela, dan atapnya dicat dengan warna hijau.  Di bagian dalam masjid, langit-langit kayu dipernis dengan warna hitam dan merah. Mimbar masjid juga tampak megah.

Biaya pembangunan masjid mencapai 600 ribu rupee pada waktu itu. Masjid ini diresmikan oleh Nawab Sadiq Mohammed Khan Bahadur, Nawab dari Bhawalpur.  Sebuah prasasti di masjid menyatakan bahwa itu dibangun dalam kurun waktu empat tahun.

Suasana tenang dan damai benar-benar merupakan penghormatan terhadap karakter masjid.

Pada 1972, sebagai bagian dari program operasi ‘kecantikan kota’, yang diprakarsai oleh pemerintah negara bagian atas saran Perdana Menteri India saat itu, Indira Gandhi, masjid dibersihkan dan taman mawar diletakkan di halaman depan. Masjid tersebut kini dalam kondisi kumuh dengan tumbuhnya rerumputan liar di pekarangan belakangnya. Taman juga dalam keadaan terabaikan.

Terakhir kali dilakukan renovasi pada masjid yakni ketika Presiden India, APJ Abdul Kalam, mengunjungi masjid, pada akhir 2013 untuk melaksanakan shalat. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles