Tanggal 11 September dua puluh tahun lalu, dunia dikejutkan dengan peristiwa memilukan akibat serangan teroris yang menghancurkan menara kembar World Trade Center (WTC) di New York. Tragedi yang dikenal sebagai 9/11 itu, menewaskan ribuan orang dan menjadi teror terburuk dalam sejarah Amerika.
Serangan berawal saat 19 pembajak dari kelompok militan Al Qaeda membajak pesawat jet penumpang pertama Boeing-767. Pesawat tersebut dilaporkan membawa bahan bakar 20 ribu galon, kemudian ditabrakkan ke bagian utara WTC yang terletak di pusat kota New York.
Tidak butuh waktu lama, Boeing-737 dari maskapai yang sama terbang menukik tajam ke bagian selatan gedung WTC. Sebagian sisi gedung pun runtuh dan menewaskan total hampir 2.977 orang.
Hingga saat ini, peristiwa 9/11 masih meninggalkan luka mendalam bagi warga Amerika Serikat. Untuk mengenang kejadian memilukan tersebut, telah dibangun monumen 9/11.
***
Peristiwa 9/11 dimulai pada pukul 08.45 waktu setempat. Pesawat American Airlines Boeing 767 yang memuat 20 ribu galon bahan bakar dibajak dan dijatuhkan ke menara utara gedung kembar WTC, New York.
Sesaat setelah bahan bakar tersebut dijatuhkan, seketika lantai 80 hingga lantai 110 dan puncak menara langsung terbakar. Tak ayal, ribuan orang di dalamnya yang sedang sibuk bekerja langsung tewas seketika.
Saat semua mata tertuju di menara utara, 18 menit kemudian, pesawat American Airlines lainnya, Boeing 767 dengan nomor penerbangan 175 keluar dari balik awan, kemudian menghantam lantai 60 menara selatan. Situasi semakin mencekam saat gedung bagian tengah meledak dahsyat.
Tidak lama kemudian, jantung warga AS dan dunia dibuat berdetak kencang kembali. Menara utara Gedung WTC ambruk diliputi kepulan asap dan debu ekstra tebal. Akibatnya, menara utara pun runtuh dan menelan korban 2.977 orang, termasuk 343 petugas pemadam kebakaran dan 23 polisi New York.
Tidak bisa dimungkiri peristiwa 9/11 menjadi serangan paling mematikan di tanah Amerika sejak Pearl Harbor pada tahun 1941. Tragedi 11 September 2001 itu, secara permanen juga mengubah persepsi keamanan Amerika dan mendorong Presiden George W Bush untuk menyatakan perang melawan terorisme dan menyerang Afghanistan.
Menurut media internasional, teror 9/11 ini dilakukan oleh 18 teroris di bawah komando pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden. Dari 19 pembajak, 15 orang di antaranya merupakan warga Arab Saudi. Beberapa pelaku telah tinggal di AS selama lebih dari satu tahun.
Dalam aksinya, para pelaku berhasil menembus pengamanan di tiga bandara di wilayah East Coast dan membawa empat pesawat. Pesawat yang dipilih karena telah diketahui membawa bahan bakar yang banyak, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembajakan. Sebagai balasan, AS menangkap Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan pada 11 Juni 2011.
Banyak sekali dampak buruk yang ditimbulkan setelah tragedi 11 September. Tidak hanya AS, peristiwa tersebut juga memberi dampak terhadap perkembangan keamanan secara global. Hal ini yang kemudian membuat arah kebijakan dan strategi pemerintahan Bush juga berubah.
Selain itu, kejadian itu juga memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi Amerika. Akibat peristiwa 11 September, perkiraan kerugian selama 2-4 minggu pertama mencapai 123 miliar dolar AS. Bahkan, hal ini juga berdampak pada penurunan perjalanan maskapai selama beberapa tahun berikutnya.
Akibat kerusakan yang ditimbulkan serangan memilukan tersebut, pemerintah AS diperkirakan mengeluarkan dana sekitar 60 miliar. Tidak heran jika serangan 9/11 hingga saat ini masih membekas dan meninggalkan luka yang mendalam bagi warga negara AS. ***