Jakarta, Demokratis
Dalam rangka Dies Natalis ke-62, Universitas Tarumanagara (Untar) menggelar program Pertukaran Mahasiswa Nasional (PMN) mulai 8 November – 2 Desember 2021 mendatang.
Rektor Untar Agustinus Purna Irawan mengatakan program PMN 2021 yang berlangsung kurang lebih 3 minggu diikuti oleh 600 peserta dari 25 perguruan tinggi di Indonesia.
“Kegiatan sebagai bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), para mahasiswa diberikan kesempatan mendengarkan para praktisi mengajar di kampus, memberikan pembekalan terkait bisnis dengan mengasahnya secara berkelompok yang dituangkan dalam bentuk pembuatan paper ilmiah atau pitching ide bisnis,” kata Agustinus dalam keterangan pers diterima, Rabu (10/11/2021).
Dalam menerapkan program MBKM, lanjut Agustinus, Untar akan selalu memberikan yang terbaik bagi mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman, salah satunya melalui penyelenggaraan kegiatan yang mengasah kemampuan menjadi entrepreneur andal.
Selanjutnya, Agustinus mengatakan bersamaan dengan program PMN, Untar juga menggelar program lain yakni Untar untuk UMKM mulai 8-11 November.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Untar terhadap para pelaku UMKM khususnya di masa pandemi yang berawal dari ajang promosi gratis bagi sivitas akademika dan alumni pemilik bisnis melalui platform media sosial Untar sebagai media promosi.
“Program kegiatan Untar untuk UMKM berlanjut dengan memberi pembekalan secara mendalam bagi para mahasiswa dan masyarakat umum pemilik UMKM dari berbagai penjuru di Indonesia. Dengan mendatangkan para praktisi ahli sesuai bidangnya, diharapkan semakin memantapkan para pemula menjalankan bisnisnya,” ucap Agustinus.
Ia menambahkan kebangkitan ekonomi dan UMKM sangatlah penting karena UMKM penggerak ekonomi Indonesia. Untuk itu, Untar siap membantu dalam mengedepankan dengan segala potensi yang dimiliki untuk sungguh-sungguh mengembangkan UMKM bersama pemerintah.
“Untar mendukung kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melahirkan banyak entrepreneur muda yang nantinya akan menciptakan lapangan kerja di Indonesia,” ujarnya.
Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Heru Dewanto mengatakan berdasarkan data 2019 bahwa 99,9% unit usaha adalah UMKM yang dapat menyerap banyak sekali tenaga kerja di Indonesia. “Hal ini penting bagi pembangunan nasional.
Oleh karenanya itu, ia menegaskan UMKM tidak boleh selalu berada di level yang sama, melainkan harus terus bertumbuh dan semakin besar, sehingga UMKM dapat membangun dan mempertahankan keunggulan kompetitif terhadap para pesaing bisnis melalui inovasi, dan kolaborasi.
“Kewirausahaan sangatlah membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk terus berkembang,” pungkasnya. (Djoni)