Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Syofvi F. Roekman mengatakan pengenalan kendaraan listrik (electric vehicle / EV) kepada para melaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) membantu pihaknya untuk memasyarakatkan energi bersih dan ramah lingkungan.
Salah satu upaya yang dilakukan PLN untuk UMKM adalah dengan memberikan bantuan kendaraan listrik yang cocok untuk berkeliling dan berjualan.
“Terdapat 12 (kendaraan) di Bandung untuk membantu teman-teman UMKM agar bisa berjualan dari sini. Untuk di Jawa dan Bali, rencananya akan ada 77 unit tergantung dengan ketersediaan pemesanan. 12 di Bandung, dan sisanya nanti untuk seluruh provinsi di Jawa dan Bali,” kata Syofvi di Bandung.
“Semoga ini bisa bermanfaat bagi teman-teman UMKM yang semakin mengerti bahwa kendaraan ini bertenaga listrik, sehingga lebih hemat dan mereka tak perlu isi bensin,” ujarnya menambahkan.
Adapun bantuan ini diberikan PLN dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-76, yang dibarengi dengan kegiatan vaksinasi massal dan Touring Mobil Listrik Rute Jakarta – Bandung bersama Direksi PLN.
Di sisi lain, Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi mengatakan, minat masyarakat akan kendaraan listrik dapat digaet melalui ekosistem EV yang memadai dan siap. Hal ini sejalan dengan target emisi nol bersih PLN pada tahun 2060.
Selain untuk mewujudkan energi yang lebih bersih, hal ini didorong dengan fakta bahwa Indonesia memiliki banyak potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), mulai dari panas bumi, tenaga air, bioenergi, surya dan angin.
Untuk mewujudkan hal itu, PLN secara aktif mendorong penggunaan energi listrik yang ramah lingkungan kepada masyarakat. Selain dengan memberikan kemudahan dan stimulus listrik bagi pelanggan, PLN berkomitmen untuk terus menyempurnakan ekosistem kendaraan listrik.
Per Oktober 2021, PLN telah menyediakan 47 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
PLN juga aktif mengajak pihak ketiga untuk bekerja sama membuka SPKLU dengan menghadirkan laman khusus untuk layanan kemitraan. Melalui laman ini, nantinya para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar melalui kanal tersebut.
“Kami sudah kerja sama untuk charger dan home charging, dengan beberapa provider EV dan SPKLU sudah buka satu mekanisme kerja sama bisnis,” kata Evy.
“Soal target, tentunya akan sesuaikan dengan jumlah target pemerintah. Kami masih menunggu bagaimana insentif EV dari pemerintah seperti pajak dan lainnya, sehingga makin banyak kendaraan listrik untuk diproduksi dan kami persiapkan ekosistemnya, dan ini sangat tergantung dengan EV yang akan masuk ke Indonesia,” imbuhnya.
Ia menambahkan, “Kami ingin (target tercapai) secepatnya. Terlebih di GIIAS, hampir seluruh stan punya EV yang dibawa dan diharapkan ini bisa meningkatkan penetrasinya.” (Rio)