Jakarta, Demokratis
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki pada Selasa (11/1/2022) meresmikan digunakannya Kantin Higienis di lingkungan Kantor Kementerian PUPR dengan nama Kalayang PUPR. Bangunan kantin yang sebelumnya berbentuk kios-kios pedagang kaki lima (PKL) yang terletak di pinggir Jalan Raden Patah tersebut, konstruksinya dinaikkan di atas jalur pedestrian agar fungsi jalur pejalan kaki dapat dipergunakan kembali sebagaimana mestinya. Oleh karenanya kantin ini dinamakan Kantin Layang (Kalayang) PUPR.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, selain untuk memfungsikan kembali jalur pejalan kaki, juga bertujuan untuk mensejahterakan para PKL. Menurutnya, penataan Kantin Layang PUPR ini tidak hanya meningkatkan estetika, kenyamanan dan kebersihan kawasan kuliner, namun juga dapat meningkatkan pendapatan para PKL yang termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengeh (UMKM).
“Dengan adanya penataan kios PKL ini diharapkan para pedagang tersebut dapat meningkatkan kualitas makanan dan juga lingkungannya. Kurang puas hati saya kalau melihat PKL yang tidak higienis di sekitar kantor PUPR yang luas ini. Oleh karena itu, kantin ini saya lengkapi juga dengan air mengalir untuk cuci piring,” tambah Menteri Basuki.
Menteri Basuki sempat menceritakan pengalamannya ketika semasa berkuliah terserang penyakit karena perangkat makanan di kantin yang kurang higienis. “Saya ingin Kantin Kalayang ini mengedepankan kebersihan, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan kemudahan bagi para pedagang maupun pembelinya yang mayoritas adalah pegawai Kementerian PUPR,” kata Menteri Basuki.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Kantin Layang PUPR ini. “Ini biasa menjadi contoh bagi kantor instansi lainnya. Ironi memang, apabila di sekitar pekantoran PKL sebagai tempat makan para pegawainnya kurang terjaga kebersihan dan kesehatannya,” terang Menteri Teten Masduki.
“PKL itu jangan diusir, akan tetapi dirangkul, diberdayakan dan diberi tempat yang layak. Inilah yang dilakukan oleh Kementerian PUPR. Menata PKL di lingkungan kantornya sehingga lebih bersih, lebih tertata rapih dan dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap,” tambah Menteri Teten Masduki.
Kalayang PUPR dibangun sejak 12 Oktober 2020 hingga 23 Juni 2021 oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dengan anggaran senilai Rp24,4 miliar. Kontraktor pelaksana PT Ganiko Adiperkasa, dengan konsultan supervisi PT Sava Bintang Padang.
Lingkup pekerjaan penataan kantin ini meliputi pekerjaan fondasi bore pile, pekerjaan struktur bawah, pekerjaan struktur atas, pekerjaan arsitektur dan pekerjaan mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP).
Kantin dengan luas 1.512,35 m2 ini terbagi menjadi tiga kawasan. Kawasan utara dimulai dari Gerbang Bina Marga sampai Gerbang Raden Patah dengan panjang 121,1 meter, jembatan 44,5 meter dan kawasan selatan dimulai dari Gerbang Raden Patah sampai Gerbang Sumber Daya Air sepanjang 146,63 meter.
Kalayang PUPR saat ini memiliki 69 tenant yaitu dari sisi utara 28 tenant dengan 33 meja dan kursi. Sedangkan sisi selatan sebanyak 41 tenant, 47 meja dan 94 kursi. Kapasitas normal kalayang dapat menampung sebanyak 480 pengunjung. Pada setiap modul bangunan Kantin Layang PUPR, difasilitasi wastafel cuci tangan sebanyak 8 buah dan 4 ruang toilet yang masing-masing ruangnya berisi 2 urinoar dan 3 ruang cubical dengan closet duduk.
Hadir pada kesempatan tersebut Inspektur Jenderal Kementerian PUPR T. Iskandar, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yudha Mediawan, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Asep Arofah Permana, Direktur Bina Penataan Bangunan Boby Ali Azhari, dan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin. (Reimon)