Sukabumi, Demokratis
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sukabumi bersama Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Sukabumi menggelar bimbingan teknis (Bintek) Jurnalistik Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian kepada puluhan wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Sukabumi baik dari wartawan media cetak, online, televisi dan radio di Salabintana Conferece Resort Jln Salabintana Km 7 Suda Jaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (30/11/19).
Acara ini dihadiri beberapa nara sumber seperti Redaktur Bandung Raya HU Pikiran Rakyat sekaligus Wakil Sekertaris PWI Jawa Barat H Dedy Suhaeri, Bidang Advokasi PWI Jawa Barat Agus Dinar, Wakil Ketua Bidang Organisasi Muhammad Syarin Zaini, Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat, Ketua PWI Kabupaten Sukabumi H Rachmat Djuniardi, Kepala Dinas Kominfosan Kabupaten Sukabumi R Joni Bambang Sunyoto, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Herdy Somantri (Bima), Kepala Dinas Kominfosan Kabupaten Sukabumi R Joni Bambang Sunyoto mewakili membuka acara ini serta membacakan pesan dari Bupati Sukabumi H Marwan Hamami yang mengatakan, kegiatan ini sangatlah penting bagi wartawan dan sangat banyak manfaatnya untuk menguatkan konpetensi wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Bupati juga mengikatkan agar wartawan memiliki prinsip-prinsip yang kuat untuk menyampaikan informasi yang benar dan dapat mengedukasi masyarakat, kontrol sosial, dan menyuguhkan kontrol sosial konstruktif, yang bisa menjadi alat untuk membangun bangsa dan wilayah.
“Seperti salah satu contoh Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang sudah diakui dan resmi diakui oleh United National Educational and Cultural Organization (UNESCO), dan juga geopark pertama di Jawa Barat. Kepada wartawan agar dapat mendukung dan mendorong serta dapat memprosikan Geopark Ciletuh Palabuahanratu,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua PWI Provinsi Jawa Barat memaparkan dalam kegiatan Bintek ini diisi dengan karya latihan wartawan (KLW), untuk menjadikan ilmu, menambah pengetahuan dan wawasan tentang jurnalistik. “Sehingga wartawan tahu bagaimana cara penulisan berita yang memenuhi syarat pemberitaan yang benar serta memperhatikan penulisan,” ungkapnya.
Ia pun berpesan agar wartawan jangan sampai menulis berita hoax, menerbitkan berita yang belum jelas kebenarannya, informasi yang simpang siur. “Tempuhlah prosudur yang benar- benar menjadi wartawan dengan mengikuti aturan dan tahapan-tahapan seperti karya latihan wartawan (KLW), uji kopetensi wartawan (UKW) dan lain-lain, agar wartawan profesional dalam bertugas, dan dapat perlindungan dari PWI serta Dewan Pers,” ucapnya. (Iwan)
