Jakarta, Demokratis
Nama Mohammad Nuh atau Muh Nuh atau Muhammad Nuh sedang ramai dicari di situs pencairan Google pada Jumat (4/3/2022).
Itu karena beredar pesan berantai melalui aplikasi pesan instan WhatsApp jika Mohammad Nuh meninggal dunia.
Namun, kabar Mohammad Nuh meninggal dunia dilaporkan adalah hoaks.
Jurnalis sebuah situs berita Gatra.com menayangkan screenshot percakapannya dengan Mohammad Nuh melalui WhatsApp.
Mohammad Nuh dilaporkan dalam kondisi sehat.
Dikutip dari Wikipedia, Mohammad Nuh adalah adalah Menteri Pendidikan Nasional Indonesia periode 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika periode tahun 2007–2009 dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya periode tahun 2003–2006.
Setelah turun dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan Nasional, ia kembali mengajar di Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Biomedik, kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Kini, dia juga menjabat Ketua Dewan Pers periode 2019-2022.
Riwayat hidup
Prof Dr Ir KH Mohammad Nuh DEA adalah nama lengkap dan gelarnya.
Mohammad Nuh adalah anak ketiga dari 10 bersaudara.
Ayahnya H Muchammad Nabhani, adalah pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya.
Ia melanjutkan studi di Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan lulus tahun 1983.
Mohammad Nuh mengawali kariernya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984.
Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis.
Mohammad Nuh juga melanjutkan studi S3 di universitas tersebut.
Nuh menikah dengan drg Layly Rahmawati, dan ia dikaruniai seorang puteri bernama Rachma Rizqina Mardhotillah, yang lahir di Prancis.
Pada tahun 1997, Mohammad Nuh diangkat menjadi Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS.
Berkat lobi dan kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan tepercaya Japan Industrial Cooperation Agency (JICA) sejak tahun 1990.
Pada tanggal 15 Februari 2003, Mohammad Nuh dikukuhkan sebagai Rektor ITS.
Pada tahun yang sama, Nuh dikukuhkan sebagai guru besar (profesor) bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika.
Ia adalah rektor termuda dalam sejarah ITS, yakni berusia 42 tahun saat menjabat.
Semasa menjabat sebagai rektor, ia menulis buku berjudul Strategi dan Arah Kebijakan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (disingkat Indonesia-SAKTI).
Selain sebagai rektor, Mohammad Nuh juga pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Pengurus PCNU Surabaya, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, serta Ketua Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya.
Mohammad Nuh juga dikenal sebagai seorang kiayi, sering memberi ceramah dan khutbah jumat di berbagai masjid di Surabaya dan dikenal sebagai ulama.
Kontroversi
Mohammad Nuh juga pernah membuat kontroversi.
Pada tanggal 2 April 2008, Mohammad Nuh selaku Menkominfo mengeluarkan surat bernomor 84/M.KOMINFO/04/08 yang isinya memerintahkan ISP di Indonesia menutup akses situs-situs yang memuat film “Fitna”, antara lain YouTube, MySpace, Metacafe, Rapidshare, Multiply. Liveleak.
Tindakan ini adalah sebuah susulan setelah dirampungkan UU ITE atas dasar rekomendasi dari Depkominfo juga, yang memberikan hak pada pemerintah untuk mengontrol isi komunikasi di internet.
Pihak-pihak yang menentang UU dan keputusan ini mengkhawatirkan bahwa ini adalah bukti perubahan Depkominfo dari Departemen Pengayom IT menjadi Departemen Sensor ala Departemen Penerangan pada era Orde Baru.
Namun, pada tanggal 11 April 2008, penutupan akses tersebut telah dibuka kembali, setelah mendapatkan kritikan dari berbagai kalangan yang menilai keputusan tersebut tidak dapat lanjutannya. (Albert S)