Jakarta, Demokratis
Dua menteri di pemerintahan Joko Widodo dicopot dari jabatannya. Kedua Menteri itu adalah, Menteri ATR/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil dan Menteri Perdagangan Muhammad Lufti. Kasus pencopotan kedua Menteri ini adalah masalah pertanahan serta masalah minyak goreng yang langka dan mahal.
Masalah minyak goreng inilah membuat jabatan menteri Muhammad Lufti harus dicopot oleh Presiden Joko Widodo, karena kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di negeri ini membuat masyarakat resah.
Sedangkan Sofyan Djalil di copot dari Menteri ATR/BPN karena dinilai tak becus menangani permasalahan pertanahan ataupun terjadi persoalan-persoalan atau kasus tanah yang tak dapat diselesaikan oleh Sofyan Djalil.
Tentu pencopotan kedua menteri ini sudah dikaji oleh Joko Widodo dengan matang. Kini Menteri ATR/BPN dijabat oleh Hadi Tjahjanto Marsekal (Purn), sedangkan Menteri Perdagangan dipercayakan oleh Jokowi kepada Zulkifli Hasan.
Pergantian Menteri Agraria Tata Ruang (ATR)/BPN RI, Hadi Tjahjanto, disambut antusias oleh masyarakat. Kehadiran Hadi Tjahjanto di Badan Pertanahan Nasional dapat merubah pelayanan masyarakat yang lebih baik.
Hadi Tjahjanto diharapkan pula supaya bertindak tegas terhadap oknum-oknum pegawai BPN baik di provinsi maupun di kabupaten/kota yang terlibat main calo atau yang melakukan pungli di luar aturan.
Sudah saatnya Hadi Tjahjanto melakukan evaluasi terhadap pegawai BPN di daerah baik itu di tingkat Kasubsi, Kepala Seksi maupun di bidang lainnya.
Begitu juga terhadap Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, masyarakat mengharapkan supaya meninjau soal harga bahan pokok saat ini sudah mecekek leher, membuat masyarakat terseok-seok karena mahalnya harga bahan pokok di pasaran. (Juanda Sipahutar)
