Bandung, Demokratis
Sesuatu yang tidak lazim dilakukan seorang Pejabat Pelaksana Teknis Kegiataan (PPTK) Rosmajati, dari Kegiatan Pembinaan Minat, Bakat dan Kreatifitas Siswa SMK Bidang PSMK Tahun Anggaran 2022, dimana dalam menjawab pertanyaan konfirmasi tertulis dari Demokratis, PPTK dengan kegiatan miliaran rupiah tersebut tidak menggunakan kop surat kedinasan dan tidak pula menggunakan cap atau stempel kedinasan. Padahal Demokratis menanyakan uang rakyat yang digunakan untuk membiayai kegiatan, bukan uang pribadi PPTK tersebut.
Seharusnya surat konfirmasi Demokratis dijawab dengan kop dan stempel kedinasan, karena surat Demokratis dimasukkan secara resmi dan tercatat di persuratan. Surat jawaban konfirmasi yang dibuat PPTK tersebut seharusnya diserahkan kepada Kabid PSMK untuk dikoreksi terlebih dahulu dan ditandatangani Kabid PSMK.
Kegiatan Pembinaan Minat, Bakat dan Kreatifitas Siswa SMK Bidang PSMK yang lazim dilakukan secara terbuka dan sangat meriah, selama 2 tahun yakni selama pandemi Covid-19 sampai saat ini masih dilakukan secara daring sesuai dengan program pusat yang dilaksanakan melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspernas).
Di tahun 2022 ini biaya daring untuk kegiatan ini menurut PPTK menghabiskan anggaran sebesar Rp2.216.232.620. Anggaran yang cukup besar, namun PPTK tidak memberikan rincian berapa biaya masing-masing kegiatan seperti biaya daring untuk LKS, FLS2N, O2SN, Lomba Bahasa, Literasi dan Fiksi SMK untuk 27 kabupaten/kota se-Jabar dan berapa sekolah yang mendapat alokasi biaya daring tersebut.
PPTK pun tidak menyebutkan kapan dana tersebut dibagikan dan siapa saja penerima dana bantuan untuk biaya daring tersebut. PPTK hanya menyebutkan SMK negeri dan swasta di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Barat, yang mengikuti lomba sesuai dengan kompetensi yang ada di sekolah masing-masing. (IS)
