Jakarta, Demokratis
Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) menyampaikan empat aspirasi kepada pimpinan MPR yang mengunjungi Kantor PGI di Jalan Selemba Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Pertama, menguatnya krisis kebangsaan, pelemahan Pancasila, kerakusan yang bukan jadi miliknya dan krisis lingkungan.
PGI juga mengingatkan kembali pidato Presiden Soekarno yang pernah beramanat, apabila menjadi Kristen jangan menjadi Yahudi, menjadi Islam jangan jadi Arab, menjadi Hindu, jadilah Indonesia.
Lalu yang mengejutkan PGI menenggarai 130 juta generasi milenial yang berumur di bawah 30 tahun telah dijauhkan dari Pancasila. Sosialisasi 4 Pilar menjadi sangat diperlukan kembali dan dipergiat kembali karena Pancasila adalah ideologi negara yang menyatukan kita sebagai bangsa.
Terkait dengan agenda rekomendasi amandemen UUD secara terbatas, jajaran PGI mengkhawatirkan amandemen ada yang menunggangi yang akan membawa bangsa jauh dari Pancasila.
PGI sependapat dengan Muhammadiyah agar utusun golongan dikembalikan ke MPR setelah dihapus pada amandemen tahun 2002. Namun demikian definisi utusan golongan harus diperjelas karena berbeda dengan partai yang harus tunduk kepada Ketua Umum Partai.
“Untuk itu, PGI meminta Pancasila agar dikembalikan. Hal ini harus dipikirkan oleh MPR, soal dasar hukumnya seperti apa, harus kita bahas bersama sama,” kata Ketua Umum PGI Gomar Gultom yang berpeci ala Bung Karno.
Kunjungan pimpinan MPR ke Persekutuan Gereja Indonesia yang dipimpin Bambang Soesatyo, Ahmad Basarah, Syarifudin Hasan, Fadel Muhammad dan Arsul Sani dalam rangka belanja aspirasi untuk menindaklanjuti rekomendasi MPR yang akan melakukan amandemen terbatas tentang pokok-pokok haluan negara. (Erwin Kurai)
