Oleh Mas ud HMN*)
Persatuan dalam kepentingan bangsa tentu sangat urgent. Tanpa persatuan Indonesia tidak akan sejahtera dan maju. Hanya persatuan itu ada syaratnya.
Presiden dalam sambutannya menyatakan bahwa persatuan adalah hal penting bagi pembangunan bangsa ke depan. Di samping itu Presiden juga menekankan unsur sumber daya manusia (SDM).
Pesan itu jika diurai lebih lanjut dengan tata kelola strategis mengandung pesan bahwa pembangunan memerlukan persatuan. Sehingga antara persatuan dan sumber daya manusia ada korelasi berjalan selaras, berkesamaan dan berkelindan. Agak lebih kongkrit persatuan ditentukan oleh sumber daya manusia atau dengan kata lain persatuan itu bersyarat. Pertanyaannya apakah sumber daya manusia Indonesia mendukung persatuan. Kalau persatuan itu bersyarat apa yang diperlukan mewujudkan persatuan yang dinginkan.
Persoalan itu kita coba urai dengan manajemen strategis pendekatan struktur dan pendekatan individual. Adanya persatuan dalam arti kebersamaan, kedisiplinan dan komitmen.
Pertama, pendekatan struktur dalam mewujudkan persatuan biasanya diwujudkan dalam bentuk kekuasaan. Bagaimana masyarakat ini diarahkan oleh negara yang menggunakan kekuasaan kewenangan untuk mengatur sesuai dengan tujuan. Jadi rakyat bersatu dengan aturan yang dibuat oleh kekuasan negara. Kehadiran negara menjadi syarat persatuan.
Kedua, pendekatan individual warga negara. Dalam hal ini memang persatuan berwujud kemauan individual. Mereka melakukan bersama yang mereka sepakati dan dirasa terbaik bagi kepentingan mereka. Inilah konsep sumber daya manusia.
Tegasnya mereka bersatu karena kesamaan tujuan. Inilah persatuan yang ideal, dimana kekuatan memaksa dan mengarahkan tidak diperlukan. Tetapi kesadaran dan ketaatan individual sudah jadi daya ikat dari persatuan.
Kita datang pada kesimpulan bahwa persatuan itu bersyarat yaitu struktur dan individual. Tanpa itu persatuan sulit kita wujudkan. Pertanyaan berikut bagaimana pendekatan struktur itu diaplikasikan dan bagaimana pendekatam individual itu dilaksanakan.
Jawaban bagaimana persatuan diejawantahkan menarik untuk memahami pengamaan dari penyelesaian kasus disintegrasi Aceh yang sangat lama diusahakan solusinya. Pengalaman mewujudkan persatuan Aceh dalam negara Indonesia bersatu. Satu fakta yang penuh kisah derita, keringat dan air mata yang berbentuk sejarah suram bangsa Indonesia.
Secara pribadi penulis pernah berjumpa tokoh Aceh Samsudin Mahmud Menteri Sekretaris Negara Malaysia di Putra Jaya, Kuala Lumpur (2005). Penulis dapat mendengar apa yang terjadi yang dirasakan orang Aceh. Tidak ada yang harus diragukan nasionalis orang Aceh. Tapi (masa itu) mengapa mereka sangat antipati pada preposisi kesatuan Indonesia. Syukurlah pertemuan Helsinki Norwegia menjadi solusi kongkrit yang telah kita terima. Intinya persatuan itu apa gunanya, apa fungsinya. Pendek kata struggle unity and unity for what?
Berkaca pada persoalan Aceh dalam menerima persatuan dalam konsep kepentingan kita sebagai bangsa, buat rakyat pada umumnya adalah memberi kesejahteraan. Atau untuk apa bersatu jika persatuan tidak memberi apa-apa. Pada akhirnya sumber daya manusia tentu ada yang sukacita dan dukacita. Paling tidak ingin mendapatkan kesejahteraan hidup. Persatuan bagi mereka, yes! Tapi persatuan haruslah mampu memberi kemajuan dan kesejahteraan. Semoga!
Jakarta, 18 Agustus 2019