Kamis, November 14, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kepala Desa Curug Berupaya Kelola Sampah Dengan Baik

Karawang, Demokratis

Kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat ada yang peduli dan masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungan yang bersih dan sehat, hampir di setiap sudut perkampungan maupun perkotaan di sana sini masih terlihat gundukan sampah yang berserakan bahkan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Pada saat ini sampah telah menjadi masalah serius yang harus ditangani, terutama dalam memelihara kelestarian dan kesehatan lingkungan. Sampah yang berserakan dapat merusak lingkungan yang berakibat terjadinya pencemaran lingkungan. Dalam pengolahan sampah pada lingkungan masyarakat desa kebanyakan masih bertumpu pada unsur penimbunan sampah kemudian dilakukan pembuangan, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.

Membangun kesadaran masyarakat desa tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerja sama dari semua pihak, baik warga, pemerintah maupun pihak ketiga sebagai pendukung. Usaha itu juga perlu waktu yang cukup lama, selain itu juga diperlukan pula contoh serta teladan yang positif dan konsistensi dari pihak pengambil kebijakan. Kegiatan sosialisasi tentang pengelolaan sampah dapat mendorong partisipasi masyarakat desa dalam hal pengelolaan sampah.

Kepala Desa Curug Kecamatan Klari Kabupaten Karawang Jawa Barat Cece Hermawan mengatakan terkait mengenai tentang sampah sekarang ini program-program yang memang lagi dikejar untuk penyelesaian masalah sampah yang beberapa tahun ke belakang sampai hari ini belum terkoordinir dan memang menjadikan pembelajaran.

Alhamdulillah sekarang ini saya memprogramkan supaya sampah ini bisa terkelola dengan baik bahkan di tiap-tiap perwakilan saya kerjasama dengan aparatur pemerintahan dan juga Taruna Karya dan pengelolaannya itu oleh kadus dan juga masyarakat dan untuk pengambilannya sampah bisa dilakukan ada yang 2 hari sekali ada yang 1 minggu sekali nanti diambil diangkut dengan mobil desa untuk memfasilitasi penarikan sampah di masing-masing di setiap lingkungan masyarakat,” katanya.

“Yang tentunya nanti hasil akhirnya setelah dikumpulkan di TPS tiap-tiap perwakilan terus ditampung, sebelum dilakukan pembakaran di situ kita juga ada bagian yang memilah milah antara sampah organik dan sampah non organik, untuk dijadikan pupuk organik yang dapat menjadi nilai-nilai jual itu menjadikan salah satu upaya penghasilan buat mereka,” pungkasnya. (Jajang S)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles