Jakarta, Demokratis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya terus mempercepat pelaksanaan program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) Tahun Anggaran (TA) 2023 guna mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan hingga ke desa/pelosok serta mendorong perekonomian masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan. Alokasi anggaran PKT bidang permukiman TA 2023 sebesar Rp2,1triliun dengan progres penyerapan keuangan hingga Semester I tahun 2023 (per 12 Juni 2023) sudah 42,47% dan pekerjaan fisik mencapai 13,38%.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan alokasi anggaran Padat Karya Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR TA 2023 disalurkan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), dukungan Sanitasi Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
“Berdasarkan pemantauan sampai saat ini terdata sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 15.639 orang dari rencana total penyerapan tenaga kerja sebanyak 62.000 orang,” kata Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI.
Pada TA 2023, Ditjen Cipta Karya melaksanakan program Pamsimas di 1.063 desa dengan progres fisik 15,33% dan menyerap tenaga kerja 1.698 orang. Selanjutnya untuk Sanimas di 1.890 lokasi dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5.157 orang.
Program padat karya bidang permukiman lainnya adalah pembangunan sanitasi Pondok Pesantren/Lembaga Pendidikan Keagamaan yang tersebar di 1.550 lokasi di Indonesia. Pelaksanaan program ini di antaranya pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan tempat cuci pakaian serta instalasi pengolahan air limbah domestic dengan progres fisik 13,37% dan menyerap 2.533 tenaga kerja.
Kemudian TPS3R di 307 lokasi dengan capai penyerapan tenaga kerja 528 orang. Pembangunan TPS-3R dengan melibatkan masyarakat diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan pembelajaran serta praktik langsung kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah, sementara di sisi lain juga terjadi penyerapan tenaga kerja karena dilaksanakan dengan skema padat karya.
Terakhir, program PISEW yang dilaksanakan di 1.340 kecamatan di Indonesia. Saat ini progres fisik keseluruhan sudah mencapai 15,89% dan telah berkontribusi menyerap dengan serapan tenaga kerja 5.106 orang. Program PISEW dilakukan melalui dukungan infrastruktur dasar di skala kawasan seperti perbaikan saluran drainase dan perbaikan jalan lingkungan untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat.
“Dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan, proses verifikasi dan penetapan penerima manfaat program PKT tahun 2023 yang memenuhi kriteria akan ditutup paling lambat akhir Juni 2023,” kata Diana Kusumastuti.
Kementerian PUPR melanjutkan pelaksanaan program infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) bidang permukiman pada TA 2024 dengan alokasi anggaran Rp2,11 triliun. Besaran anggaran tersebut diharapkan dapat berkontribusi menyerap tenaga kerja sebanyak 47.000 orang melalui pekerjaan Pamsimas di 1.183 lokasi, Sanimas di 1.546 lokasi, Sanitasi LPK di 1.279 lokasi, PISEW di 738 lokasi, TPS3R di 173 lokasi, termasuk mendukung program Penanganan Kemiskinan Ekstrem di 15 lokasi. (Reimon)