Tapteng, Demokratis
Banyaknya ragam perjudian di Tapanuli Tengah seperti togel, judi Jackpot, batu domino dan kartu leng membuat para ibu-ibu resah dan gelisah.
Mengingat keresahan warga, maka LSM FKRI wilayah Tapanuli Tengah telah membuat laporan ke Polres Tapteng dengan nomor: 045/FKRI/Wil.TT/Lap/V/2019.
“Namun laporan itu seolah-olah tak ada arti buat kepolisian Resort Tapanuli Tengah (Tapteng),” ungkap Gunadi Hutagalung Wakil Sekretaris FKRI Wilayah Tapanuli Tengah saat dikonfirmasi Demokratis di Pandan, Kamis (22/08).
Polres Tapteng takut memberantas perjudian karena diduga dibeking oleh oknum TNI. “Saat didesak kepada Kasat Reskrim agar perjudian itu dihentikan, malah ada oknum TNI-AURI yang kebakaran jenggot menghubungi HP-ku,” terang Enjel Bendahara LSM Inakor wilayah Tapanuli Tengah. Dan selidik punya selidik ternyata oknum tersebut diduga adalah bandar togel di daerah Pandan – Tapanuli Tengah yang berinisial Jk.
Menurut Gunadi, ironis memang jika masyarakat yang jadi bandar Togel, maka itu akan secepatnya didatangi oknum kepolisian. “Kita tidak tahu apa tujuan menjumpai bandar dimaksud diduga ada upeti makanya subur di Tapteng tanpa ada hambatan. Kalau memang tak ada itu stabil mengapa perjudian itu tumbuh subur di Tapanuli Tengah,” kata Gunadi.
Perjudian di Tapanuli Tengah bukan hanya bentuk togel akan tetapi juga judi jackpot, batu domino dan kartu leng, bahkan perjudian itu tidak jauh dari Pandan, seperti misalnya dekat kantor PU Tapteng, yang main di sana adalah para ASN dan kadang di waktu jam kerja. Hal ini seolah-olah tidak terpantau aparat kepolisian Tapteng.
Kapolres Tapteng AKBP Sukamat SH SIK MH saat dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Dodi Nainggolan menyatakan kalau di Kecamatan Lumut itu taruhannya kecil-kecil. Jadi, tidak ada uangnya.
“Dan setelah didesak melalui HP tidak menjawab lagi dan surat pengaduan yang dilayangkan tidak ada balasan, bahkan sampai berita ini diteruskan perjudian di Tapanuli Tengah masih jalan seolah-olah tak terlihat oleh aparat penegak hukum. Saya menduga ini adalah pura-pura tidak tahu tapi sebenarnya tau atau mungkin Polres Tapteng tak mampu berantas perjudian,” terang Gunadi. (MH)
