Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Donald Trump Versus Joe Biden

Isu konflik Palestina dengan Israel telah masuk menjadi masalah. Bagi bangsa Amerika jadi perdebatan politik. Ada yang senang atau tak peduli dengan perang itu. Sementara ada yang tidak.

Terkait Pemilihan Presiden Amerika yang akan datang hal itu muncul pula nama Donald Trump dan Joe Biden. Yang satu adalah Donald Trump mantan Presiden sebelumnya dan Joe Biden adalah petahana. Akan bertanding dalam pemilihan Presiden yang akan datang.

Kita mengetahui Donald Trump adalah calon dari Partai Republik dan Joe Biden petahana adalah Partai Demokrat. Kekuatan berimbang antara keduanya. Kita tidak tahu mana yang akan terpilih.

New York Times menurunkan artikel yang berjudul Make New Year’s Resolution Fight Donald Trump ditulis oleh Michele Golberg. Isinya sebagai melawan kehadiran calon Donald  Trump. Genderang pertandingan sudah berawal. Pertanda perang di media massa mulai terjadi (New York Times, 19 Desember).

Ekonom terkenal Amerika Paul Krugman melihat kesalahan Partai Demokrat dari Presiden Amerika. Yaitu tentang policy perang Hamas dan Israel di Palestina yang tak kunjung ada perdamain. Mempersulit policy Amerika secara internasonal.

Ini kritik terhadap adminstrasi Joe Biden. Dimana policy Amerika pada perang menghadapi Hamas di Palestina. Harus menanggung biaya ekonomi yang cukup signifikan (Beware Economics Who Won’t Admit They were Wrong, New York Times, 19 Desember 2023).

Demikian dua orang yang pemikir yang menanggapi momentum pemilihan Presiden Amerika. Yang pro perang atau tak peduli berpihak ke Joe Biden. Sementara yang anti atau ingin perang Palestina segera berakhir pendukung Donald Trump.

Kita mengetahui Partai Demokrat pemihakannya selalu saja pada perang. Berbeda dengan Partai Republik. Ini terlihat pada catatan policy memegang kekuasaan kepemimpinan pada partai tersebut.

Pendapat kita adalah seperti disuarakan Joko Widodo Presiden Indonesia di forum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) agar Palestina dan Israel berdamai dengan dua negara merdeka berdampingan. Perang akan membawa malapetaka. Rusaknya infrastruktur dan kemanusiaan.

Menghamburkan ekonomi, membebani biaya. Selain itu rusaknya sendi-sendi kemanusiaan seperti terbunuhnya anak-anak dan perempuan yang tidak berdosa. Hilangnya unsur kemanusiaan.

Jakarta, 21 Desember 2023

*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles