Kota Tasikmalaya, Demokratis
Organisasi Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya mengamanatkan bahwa setiap satu tahun sekali harus melaksanakan Rapat Kerja (Raker). Ini dimaksudkan untuk mengevaluasi bagaimana menjadi kekurangan daripada Cabor dan KONI. Karena KONI tidak akan berarti banyak apabila tidak ada Cabor. KONI hanya sebagai fasilitas dan pembinaan dari pemerintah ke Cabor. Hal itu disampaikan H. Arif Surahman Ketua KONI Kota Tasikmalaya dalam Raker Kota KONI Kota Tasikmalaya melalui tema ‘Tasik Ngahiji, Perbaiki Prestasi’ di salah satu Hotel Jln. Yudanegara Kota Tasikmalaya, Rabu (27/12/2023).
Menurutnya, tujuan Raker ini olah raga di Kota Tasikmalaya semakin maju meski minim anggaran. Namun tidak dipungkiri Pemkot Tasikmalaya masih bagus, posisi masih support walau jumlah anggaran tidak luar biasa, tapi kepedulian tinggi.
“Untuk potensi sebenarnya luar biasa walau jumlah medali emas terakhir menurun. Namun perolehan perak dan perunggu naik. Dioptimalkan pada Porprov 2026 mendatang bisa masuk 10 besar,” ucap H. Arif kepada wartawan di sela acara.
Diakuinya, kemarin menurun 2 dari target 8 medali emas. Lainnya bahkan sampai 20 medali kelebihannya. Pihaknya berharap, Cabor yang menerima anggaran tidak maksimal tetap sama berjuang untuk kemajuan daerah di urusan olahraga, tetapi prestasi kita tunjukan.
“Prinsipnya, KONI sebagai organisasi prestasi, jika bukan masuknya ke organisasi KORMI,” urainya. (Eddinsyah)
