Jakarta, Demokatis
Paruh pertama 2024, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengingatkan adanya ledakan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sebanyak 32.064 orang. Atau naik 21,4 persen ketimbang semseter I-2023 yang mencapai 26.400 orang.
Dan, provinsi penyumbang PHK terbesar adalah Jakarta dan Bangka Belitung. Angka PHK untuk Jakarta, mencapai 7.469 orang. Atau 28,4 persen dari total angka PHK nasional.
Namun jika dibandingkan dengan angka PHK di Jakarta pada semester I-2023, terjadi penambahan 6.786 orang, atau 994 persen. Nyaris 1.000 persen.
Sedangkan provinsi kedua yang angka PHK terbanyak adalah Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Semester I-2024, jumlah PHK di Babel mencapai 1.527 orang. Sedangkan PHK pada Januari-Juni 2023, hanya 38 orang. Atau terjadi lompatan kenaikan nyaris 4.000 persen, tepatnya 3.918 persen.
Ketika adalah PHK di Banten sebanyak 994 orang atau naik 19,33 persen. Jika dilihat dari jumlahnya, lima provinsi dengan kenaikan kasus PHK terbanyak adalah Jakarta (6.786 orang), Bangka Belitung ( 1.489 orang), Banten (994 orang), Riau ( 539 orang), dan Sumatra Utara (465 orang).
Jika dilihat dari prosentasenya, provinsi yang mencatat kenaikan terbesar adalah Bangka Belitung (3.918 persen), Aceh (1.745 persen), Jakarta (994 persen), Sumatra Utara (628 persen), dan Sulawesi Tenggara (210 persen).
Jumlah kasus PHK di Sulawesi Tengah juga sangat tinggi yakni 1.812 orang. Namun, belum ada catatan kasus PHK pada Januari-Juni 2023 sehingga tidak bisa dibandingkan.
Lonjakan kasus PHK di Bangka Belitung tidak bisa dilepaskan dari korupsi PT Timah (Persero) Tbk Imbas dari kasus tersebut menyebabkan 1.329 karyawan di Bangka Belitung terkena PHK.
Kepala Bidang Pengawasan Hubungan Industri (HI) dan Jamsos Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bangka Belitung Agus Afandi menyebut, ribuan karyawan tersebut berasal dari perusahaan mitra smelter yang disita Kejaksaan Agung (Kejagung). Diketahui, Kejagung menyita lima smelter.
Ribuan karyawan tersebut berasal dari 16 perusahaan yang tersebar di tujuh kabupaten. Mereka menjadi mitra lima smelter Timah mulai dari pabrik sawit hingga sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Selain smelter, industri tekstil juga menyumbang kasus PHK dalam jumlah besar. Kasus PHK di industri tekstil diperkirakan memakan korban ribuan pekerja.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi mengatakan, sejak Januari hingga awal Juni 2024, terdapat 10 perusahaan yang telah melakukan PHK besar-besaran. Enam di antaranya adalah penutupan pabrik, sedangkan empat sisanya melakukan pengurangan pegawai. (Albert S)