Senin, September 30, 2024

RKN Bersilaturahmi dengan Komunitas Seni Luak 50: Bisa Satu Nafas dengan Pariwisata

Limapuluh Kota, Demokratis

Calon Bupati Limapuluh Kota Nomor Urut 4, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) bersilaturahmi dengan Komunitas Seni Luak 50, Dangau Kawa Daun, Rabu malam (25/9/2024).

Silaturahmi ini digagas Komunitas Seniman Muda (SEMU) Luak 50 Kota.

Ketua Komunitas SEMU, Liko hadir bersama 60-an anggota komunitas.

RKN yang mendapatkan ‘undangan istimewa’ dari komunitas membeberkan peran komunitas seni dengan kebangkitan pariwisata bisa dihela dalam satu nafas.

Saat diberi panggung, RKN yang didampingi pengurus DPW Nasdem Sumatera Barat, Muhammad Yusuf membeberkan visi cerdasnya dalam membangun ekonomi berbasis pariwisata.

 

Pariwisata

Menurut sebuah riset akademis, disebutkan bahwa sektor pariwisata adalah sektor yang paling cepat menumbuhkan ekonomi.

Maka di saat pariwisata berkembang tentu akan membuka peluang UMKM tumbuh, peluang kerja terbuka, dst.

“Nah, pekerjaan rumahnya (PR) adalah bagaimana menggeliatkan sumber daya pariwisata tersebut hingga mampu menjadi sumber ekonomi?”

“Yang pertama kita harus buat cetak biru (blueprint) dulu, seterusnya dituangkan dalam satu dokumen yang akan kita ‘jual’, maksudnya bukan berarti kita akan menjual daerah, tapi menjual untuk meyakinkan investor bahwa turut serta membangun pariwisata Limapuluh Kota itu akan menguntungkan,” imbuhnya.

Membangun pariwisata daerah dengan memilih skema B to B (bisnis to bisnis), tentu harus bersimbiosis mutualisme, saling menguntungkan.

“50 Kota adalah pintu gerbang Provinsi Sumatera Barat dalam menyambut pengunjung/wisatawan dari daerah ekonomi terkuat (Riau), namun sayangnya daerah kita tidak menjadi daerah ‘stay’ bagi wisatawan dari Riau, tujuan mereka lebih banyak ke Bukit tinggi dan sekitarnya. Jika daerah kita (50 Kota), bisa menahan wisatawan lebih lama di sini, maka mereka tentu akan ‘belanja’ lebih banyak dan itu pasti meningkatkan ekonomi kawasan,” papar RKN.

“Nah, untuk menumbuh kembangkan sektor pariwisata ini, maka komunitas seni akan berperan signifikan, kita contoh saja Bali, selain pantainya nan elok, penyebab orang datang ke Bali karena keunikan seni dan budayanya, seperti tari kecak, dst. Saya yakin peran komunitas seni dalam membangkitkan pariwisata akan kita pupuk dengan berpihak kepada kearifan lokal,” imbuh RKN.

Selanjutnya RKN menyebut, ruang komunitas seni tautannya bisa satu nafas dengan sektor pariwisata.

“50 Kota memiliki 200-an destinasi objek wisata yang masih hidden (tersembunyi), jika kita bisa membuka potensi wisata yang tersembunyi tersebut dan mengenalkannya kepada dunia, maka dapat dipastikan itu akan menjadi sumber ‘cuan’ yang luar biasa bagi daerah kita (50 Kota),” kata RKN membuka pikiran.

Menurut RKN menuturkan ruang komunitas seni untuk tampil ke depan, misalnya dengan:

  1. Secara berkala (terjadwal) kita akan eksplore pariwisata kita dengan melibatkan komunitas seni pada setiap destinasi yang akan kita bangun.
  2. Memberikan stimulus dengan membuka ruang ekspresi, seperti : Pertunjukan-pertunjukan seni lokal dan modern.
  3. Membuka pasar seni, sehingga komunitas akan memiliki panggung untuk berkarya dan berekspresi.
  4. Dst.

“Di saat kemampuan fiskal kita rata-rata cuma di angka 80 miliar per tahun, maka akan mustahil jika merealisasikan visi-misi bersandar kepada APBD, makanya kita akan letakkan peran APBD dalam membangun daerah itu hanya sebagai stimulus (perangsang) saja,” paparnya lagi.

Beberapa tahun terakhir APBD 50 Kota berkisar diangka 1,3 triliun, sebesar 70% lebih sudah habis untuk belanja pegawai.

Jika kepala daerah terpilih nantinya tidak mampu menghadirkan sumber-sumber pendapatan dari segmen yang lain, maka kemajuan daerah pun tentu akan enggan untuk beranjak maju.

 

Pertanian

Selain membangun pariwisata, RKN berjanji (jika terpilih) akan menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan hasil dari 50.000 Ha lahan pertanian.

“Setiap tahun, intervensi Pemkab 50 Kota ke sektor pertanian hanya diangka 6 miliar dari kemampuan fiskal, tentu ini menyulitkan, kita harus siapkan stimulus yang lebih besar untuk sektor pertanian,” ungkapnya.

 

Sumber Daya Alam

Selanjutnya RKN menyita perhatian dengan mengatakan bahwa 50 Kota memiliki sumber daya alam berupa batu bara, mangan, bahkan memiliki cadangan emas terbesar se-Sumatera Barat. Jika dibuatkan perencanaan, regulasi, promosi serta sedikit keberanian untuk melakukan ekseskusi, niscaya sumber pendapatan daerah akan terbuka lebar.

Dalam ilmu ekonomi itulah yang disebut dengan aset bekerja untuk menghasilkan uang.

 

Politik

RKN mengatakan, ada 3 parameter yang menjadi rujukan pemilih:

  1. Rasa cinta kepada kampung halaman (primordialisme),
  2. Siapa paling banyak bertemu dengan pemilih?
  3. Siapa yang memiliki pikiran dan gagasan?

“Insyaallah, Kita (RKN-Feri Buya) memiliki 3 parameter di atas,” pungkasnya.

Paparan, ide dan gagasan yang dilontarkan RKN mendapatkan applaus dari Komunitas SEMU, malah ditukuk dengan iringan doa bagi kemenangan RKN-Feri Buya pada Pilkada Serentak Nasional 27 November mendatang. (Riki Hidayat)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles