Subang, Demokratis
aksi ratusan buruh galian tambang di depan Gerbang Kantor DPRD Subang terus berlanjut hingga sore ini, (24/1/2025).
Mereka meminta Aparat Penegak Hukum untuk membuka kembali usaha galian tambang yang ditutup pasca di Viralkan Dedi Mulyadi, Gubernur terpilih Pilkada 2024.
Para buruh tambang tersebut mengaku kehilangan penghasilan Rp.75.000 – 100.000 per hari dampak dari penutupan Galian tambang akibat aksi Dedi Mulyadi.
Dalam orasinya, para pengunjukrasa terus mencaci maki Dedi Mulyadi, yang dinilai tak sayang sama rakyat kecil yang bekerja di galian tambang.
Kami selama galian tambang di tutup sudah hampir 2 Minggu tak ada penghasilan seperakpun, untuk makan anak istripun harus berhutang,” ucap Agus salah seorang sopir dalam orasinya di depan gerbang gedung DPRD Subang, Jum’at (24/1/2025).
Para pendemo akan terus bertahan sambil menunggu keputusan untuk membuka kembali galian tambang yang ditutup APH.
Aksi demo pun sempat memanas karena lamanya pihak terkait mengambil keputusan yang diminta oleh para pendemo.
Seperti diketahui, aksi massa kemarin disambut oleh Ketua DPRD Subang Victor Wirabuana dan jajarannya untuk beraudiensi. Hasilnya, DPRD Subang mengeluarkan dua rekomendasi :
(1). DPRD Subang merekomendasikan kepada Pemkab Subang untuk segera membentuk Tim Investigasi untuk menelusuri aktivitas pertambangan baik legal maupun yang tidak ilegal.
(2). DPRD Subang merekomendasikan melalui PJ. Bupati Subang untuk ditelusuri kepada PJ Gubernur Jawa Barat terkait dengan percepatan penerbitan IPR dan IUPOP agar tambang rakyat dapat beroperasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Proyek Strategis Nasional sesuai dengan kaidah-kaidah norma yang berlaku di negara Republik Indonesia. ( Abdulah)