Sabtu, Maret 1, 2025

Debat Panas di Gedung Putih, Presiden Zelenskyy Tolak Minta Maaf ke Trump

Washington, DC, Demokratis

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dirinya merasa tidak perlu meminta maaf kepada Presiden Donald Trump setelah debat panas di Gedung Putih yang juga melibatkan Wapres AS JD Vance.

“Tidak, saya menghormati presiden, dan saya menghormati rakyat Amerika, dan saya pikir kita harus sangat terbuka dan jujur dan saya tidak yakin kita melakukan sesuatu yang buruk,” kata Zelenskyy dilansir CNN, Sabtu (1/3/2025).

“Saya pikir ada beberapa hal yang harus kita diskusikan di luar media dengan segala hormat terhadap demokrasi dan kebebasan media,” sambungnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam wawancara eksklusif CNN menegaskan Presiden Ukraina harus meminta maaf setelah pertemuannya dengan Trump di ruang Oval berubah menjadi apa yang digambarkan Rubio sebagai “kegagalan”.

Menlu AS mempertanyakan apakah Zelenskyy benar-benar menginginkan perdamaian dalam perang negaranya dengan Rusia.

“Ketika Anda mulai membicarakannya secara agresif – dan presiden adalah pembuat kesepakatan, dia telah membuat kesepakatan sepanjang hidupnya – Anda tidak akan bisa mengajak orang untuk ikut berunding,” kata Rubio.

“Jadi Anda mulai menyadari bahwa mungkin Zelensky tidak menginginkan perjanjian damai. Dia bilang dia melakukannya, tapi mungkin juga tidak,” ujar dia.

Terkait pertemuan di ruang Oval Gedung Putih, Donald Trump menganggap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertindak berlebihan. Zelenskyy diminta memastikan niatnya untuk berdamai dengan Rusia.

“Kami mengadakan pertemuan hari ini, seperti yang Anda tahu, dengan Presiden Zelenskyy, dan menurut saya pertemuan itu tidak berjalan dengan baik. Dari sudut pandangnya, saya pikir dia terlalu berlebihan. Kami menginginkan perdamaian,” kata Trump kepada wartawan usai pertemuan di Gedung Putih dilansir TASS, Sabtu (1/3/2025).

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan Zelenskyy agar perundingan dilanjutkan, Trump mengatakan: “Apa yang harus dia katakan, saya ingin berdamai. Dia tidak harus berdiri di sana dan mengatakan ini, Putin itu, semua hal negatif tentang (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Dia harus mengatakan, saya ingin berdamai. Saya tidak ingin berperang lagi.”

“Kami mencari perdamaian. Kami tidak mencari seseorang yang akan menunjukkan kekuatan yang kuat dan kemudian tidak berdamai karena mereka merasa berani, dan itulah yang saya lihat terjadi. Saya mencari perdamaian. Kami tidak ingin terlibat dalam perang sepuluh tahun dan bermain-main. Kami menginginkan perdamaian dan saya hanya mendapat kesan bahwa jika kami melakukan itu (perjanjian mineral), jika kami ikut serta, dia mencari sesuatu yang tidak saya cari. Dia ingin terus berjuang, berjuang, berjuang. Kami ingin mengakhiri kematian ini,” tegas Trump.

“Tetapi dia memiliki kartu yang sangat lemah. Jika kami menandatangani kontrak, dia mendapatkan kartu yang sangat kuat, dan kemudian dia tidak ingin berdamai. Sederhana sekali,” sambung Trump. (IB)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles