Hj. Nurhayati, Anggota DPR RI Komisi IX dari PPP. Foto-foto: Demokratis/Eddinsyah
Kota Tasikmalaya, Demokratis
Hj. Nurhayati dari Anggota DPR RI Komisi IX dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengadakan sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat melalui street running dan green action di halaman parkir Gedung Kesenian Jln. Dadaha Kota Tasikmalaya, Ahad (17/9/2023).
Di kegiatan tersebut politisi berlambang kabah ini ikut mendukung gerakan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan yang menamakan diri ‘Kalangsari Pride’. Gen Z ‘Kalangsari Pride’ ini selalu membersihkan sungai setiap minggunya. Mereka mengisi waktu libur dengan melakukan aksi membersihkan sungai yang dipenuhi sampah.
“Saya bangga dengan anak muda Gen Z yang peduli terhadap lingkungan. Mereka tidak dibayar atau digaji, hanya kesadaran sendiri. Tadi pesannya dari anak-anak Kalangsari Pride apabila kita tidak mau membersihkan sampah, jangan membuang sampah sembarangan,” ucapnya kepada wartawan.
Anggota DPR RI ini berpesan, semoga masyarakat Tasikmalaya menyadari bagaimana bahayanya membuang sampah sembarangan yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit dan mencemari lingkungan serta mencemari air yang digunakan masyarakat setiap harinya.
“Kepada Pemerintah Daerah harus peduli dengan sampah dan bisa mengapresiasi anak-anak muda Kalangsari Pride ini. Saya berkomitmen, lingkungan kita harus sehat dan bersih, karena kita sedang ada program penurunan stunting,” terangnya.
Lanjut dia, yang menyebabkan stunting itu dari sanitasi dan lingkungan yang buruk. “Jadi, kita harus peduli dengan lingkungan kita sendiri yang harus bersih dan sehat,” sambungnya.
Di tempat yang sama, Angga (22) salah satu anggota Kalangsari Pride menuturkan, nama komunitas ini berasal dari nama kampung ini sendiri.
“Nama Kalangsari nama kampung kita sendiri. Pride itu berarti ‘kebanggaan’. Awalnya di kampung kita ini jika turun hujan suka banjir. Oleh sebab itu, kami tergerak untuk rutin membersihkan sungai yang penuh dengan sampah,” sebutnya.
Sekarang ini Kalangsari Pride selalu membersihkan sungai dari sampah bukan hanya di kampungnya saja, melainkan di seluruh Kota Tasikmalaya.
“Yang kami lakukan hanya mengedukasi, jadi tidak harus menunggu ketika kejadian. Akan tetapi harus dengan hati nurani untuk membersihkan sampah. Karena menurut pengamatan kami, kesadaran masyarakat Kota Tasikmalaya masih kurang dan masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan yang tidak pada tempatnya,” pungkas Angga. (Eddinsyah)