Belitung, Demokratis
Dalam hitungan hari setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Belitung, PT PUS segera mensikapi dugaan pencemaran limbah di area pemukiman warga sekitar.
Tepatnya hari Rabu (11/3), Pimpinan dan Humas PT PUS dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Sungai Samak bersama-sama melakukan pantauan langsung, memperbaiki land aplikasi dan penahan limpasan limbah yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
Sebelumnya pada hari Senin (9/3) saat RDP dengan DPRD, PT PUS diminta untuk kooperatif dan berkomitmen memperbaiki saluran limbah yang diakibatkan limpahan limbah cair akibat pembuatan pupuk.
Saat dikonfirmasi wartawan Demokratis via WA, Rabu malam (11/3), Humas PT PUS Yoga menjelaskan, pihaknya bersama dengan Pemdes Sungai Samak telah melakukan langkah perbaikan untuk antisipasi penanganan limbah tersebut.
“Kami telah melakukan perbaikan pada land aplikasi dan penahan limpasan limbah, sehingga tidak akan terjadi luapan meskipun saat turunnya curah hujan yang cukup tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, perbaikan yang dikakukan sesuai standar yang telah ditentukan bersama-sama dengan pihak Pemdes Sungai Samak.
“Pihak manajemen PT PUS berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan lingkungan melalui langkah antisipasi, perbaikan dan penyempurnaan secara berkelanjutan mengenai penanganan limbah ini serta mengedapankan pengelolaan lingkungan secara baik sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, agar warga di sekitar tidak terganggu dalam menjalankan aktifitas sehari-hari,” tandasnya.
“Begitu juga koordinasi dengan pihak Pemdes Sungai Samak dan instansi terkait akan kami tingkatkan, agar keberadaan perusahaan bisa memberikan dampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar,” pungkas Yoga.
Senada dengan Kades Sungai Samak Alex membenarkan telah bersama-sama turun ke lokasi terdampak limbah memperbaiki masalah tersebut.
“PT PUS telah melakukan perbaikan pada land aplikasi dan penahan limpasan limbah cairan tersebut. Cara itu cukup baik untuk mengantisipasi bila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di sekitar kebun sawit yang terdampak limbah, sebut saja Madi (nama samaran) berharap pihak PT PUS bekerjasama dengan Pemdes Sungai Samak bisa memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat mengenai pengelolaan limbah, sehingga tidak merusak lingkungan.
“Begitu juga mengenai pencemaran ekosistem akibat limbah sawit, sebaiknya dapat dikurangi dengan mengolah limbah menjadi lebih berdaya guna, misalnya dengan memanfaatkan limbah agar menjadi unsur hara bagi tanaman,” harapnya. (Mul)
