Karo, Demokratis
Setelah tim pemburu Japepang yang berdomisili di Desa Tanjung Barus menemukan batu geliga landak di hutan Bagahen, Minggu (13/9/2020) lalu, yang rencana batu geliga landak tersebut akan dijual untuk keperluan ekonomi. Kini tim pemburu Japepang kembali nememukan benda bulat berwana hitam yang mirip dengan batu geliga landak di seputaran mata air gunung Barus yang mengalir melalui celah bebatuan dan akar pohon.
B Sembiring mengungkapkan, penemuan benda mirip batu geliga landak ini terjadi Jumat (18/9/2020), saat dirinya berusaha memperbaiki saluran air yang disalurkan dari mata air gunung Barus untuk keperluan pertaniannya. Tak jauh dari mata air tersebut, B Sembiring menemukan benda yang mirip batu geliga landak milik pemburu babi hutan Japepang dan timnya yang ditemukan Minggu (13/9 2020) lalu.
Sembiring menemukan benda mirip batu geliga landak di sekitar lokasi babi hutan mengais tanah untuk mencari makanan (cacing). Namun Sembiring enggan menjual benda mirip batu geliga landak tersebut karena dianggap sakral. Sebab, sehari sebelum ditemukannya benda tersebut tersebut, Sembiring bermimpi bertemu dengan sosok pak tua berjenggot putih yang sedang menanam jagung.
“Ya, ini bukan sepenuhnya milik saya, namun saya temukan mungkin sebagai titipan. Saya takut akan terjadi sesuatu jika saya menjual benda aneh ini,” katanya. (AS)