Kota Tasikmalaya, Demokratis
Beredarnya video di media sosial (Medsos) yang sengaja diedit/dipotong untuk menyudutkan Balon Bupati H Azis Rismaya Mahpud (ARM) salah satunya ketika orasi di Desa Cibalanarik, Kecamatan Tanjungjaya, merupakan hal yang biasa dan tidak aneh dalam perhelatan politik Pemilukada yang sebentar lagi dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya. Hal itu disampaikan Juru Bicara ARM, Ustd Iri pada awak media saat diwawancarai di Sekber Cicurug, Kamis (12/3/2020).
Viralnya video tersebut menurut Ustd Iri sudah diketahui timnya beberapa hari yang lalu dan sengaja diedit/dipotong oleh oknum tertentu bahkan sticker gambar disobek dengan maksud untuk menurunkan rating ARM dalam pemilihan Balon Bupati Kabupaten Tasikmalaya ke depan. Justru sebaliknya hal itu diyakininya menambah point untuk ARM, namun pihaknya harus mawas diri dan rendah hati serta tidak emosional dalam menyikapi permasalahan ini.
Dijelaskan Ustd Iri menyoal orasi ARM berdasarkan ayat dan kajian tidak ada pemikiran sedikitpun bahkan menuduh bahwa Kabupaten Tasikmalaya sekarang ini seperti jaman Firaun.
“Namun lebih menitikberatkan pribadi ARM sendiri yang tidak akan berbuat sewenang-wenang terhadap masyarakat halnya Firaun pada jaman Nabi Musa dan Harun dalam satu negara begitupun di lingkup Kabupaten Tasikmalaya andai kata dirinya terpilih menjadi Bupati nantinya, untuk kemaslahatan masyarakat, terangnya.
Masih tentang viral video tersebut diakui Ustd Iri tidak utuh semua dan sengaja diedit/dipotong sedemikian rupa oleh oknum tertentu lawan politik ARM agar masyarakat terkecoh dan tidak simpati lagi terhadap H Azis Rismaya Mahpud (ARM) sehingga ratingnya menjadi turun. Akan tetapi, lanjut dia lagi, jika video itu diputar seutuhnya hasilnya tidak demikian. Seperti dicontohkan Ustd Iri, pokok masalahnya hanya seakan orasi ARM membicarakan berkomunikasi dengan Allah SWT begitu sebaliknya.
“Itu hanya bahasa kiasan sama halnya diri kita bercerita tentang para Nabi, padahal kita belum ada di jaman itu. Namun jika perkataan ARM itu salah mohon dimaafkan, karena ARM bukan malaikat dan hanya manusia biasa tempat salah dan khilaf,” tukas Ustd Iri menirukan ucapan Rasulullah SAW.
Ditambahkannya, terkait beredarnya video viral tersebut pihaknya tidak ingin menyinggung perasaan siapapun yang berbeda pilihan, hal itu bagian dari dinamika politik. Namun keutuhan dan kebersamaan harus tetap terjalin demi terciptanya kondusifitas di Kabupaten Tasikmalaya.
Diharapkan juru bicara ini, masyarakat harus jeli dan paham karena mulai masuk ranah politik. Mana berita fakta dan hoax karena pihak lain terus mencari kesalahan walau sedikitpun bisa dibesarkan. Pihaknya juga masih mempelajari apakah persoalan ini akan dibawa ke ranah hukum atau tidak. “Mudah-mudahan yang memviralkan video itu mendapatkan hidayah dan akui kesalahannya,” imbuh Ustd Iri menyudahi. (Eddinsyah)