Selasa, September 26, 2023
  • Login
  • Nasional
  • Nusantara
  • Mancanegara
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga & Selebriti
  • Opini
  • Otomotif & Teknologi
  • Pembangunan
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sejarah
    • Cerpen
    • Potret
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Nusantara
  • Mancanegara
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga & Selebriti
  • Opini
  • Otomotif & Teknologi
  • Pembangunan
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sejarah
    • Cerpen
    • Potret
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Hipokrit Cina

demokratis.co.id by demokratis.co.id
Agustus 19, 2019
in Nasional
0
Hipokrit Cina
0
SHARES
123
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Serosa Putra

Hipokrit adalah ketidak jujuran atau double standart policy Cina dalam hubungan Muslim Uighur dan aliansi menentang aktivitas teroris kawasan Asia Selatan yang terus dipersoalkan. Adakah keseriusan Cina atau tidak dari persperktif hak asasi muslim Uighur dan aktivitas kelompok teroris di kawasan ini. Setidaknya dunia mau melihat integritas Beijing terhadap kemanan dan kestabilan kawasan.

Fakta adanya ratusan anak-anak muslim Uighur Cina diambil sebagai anak tahanan. Kemudian dimasukkan dalam camp pendidikan merubah agama dan budaya sesuai dengan ideologi dianut komunis Cina bentuk pelanggaran human right. Di antara mereka berusia di bawah lima tahun. Hal ini lebih jauh coba diungkapkan seorang militan Pakistan Masood Azhar, baru-baru ini

RELATED POSTS

Kunjungi Wisma Atlet, Menteri Basuki Beri Semangat Tim Indonesia pada Ajang Asian Games Tahun 2023 di Hangzhou

Museum Rekor Indonesia Incar Kegiatan TNI Menjelang HUT-nya Ke-78

Perserikatan Bangsa Bangsa telah menunjuk Masood Azhar sebagai representatif pemimpin (team leader). Ia adalah seorang militan Pakistan yang kontroversial. Mengingat di satu pihak ia seorang muslim asal Jammu Kashmir. Di lain pihak, ia menjadi leader penghubung Perserikatan Bangsa Bangsa. Ditambah lagi ia seorang anti India dan konon juga bagian dari jaringan militer  Pakistan yang terlibat serangan berdarah yang menewaskan 40 orang militer India, Februari  2018 lalu. Di masa lalu dia juga punya komunikasi dengan Osama Bin Laden.

Juga jarang terjadi otoritas Cina memberi kepercayaan kepada orang asing bekerjasama. Ini sebuah hipokrit Cina yang tidak lazim dan terkesan aneh. Namun demikian inilah yang terjadi. Tidak ada yang tahu kenapa tingkat kepercyaan tinggi demikian kepada seorang militan  Pakistan.

Pertanyaannya apakah Cina menciptakan kreasi baru untuk promote Athar. Yaitu menjadi presure membajak Azhar sebagai mastering pelaku serangan bom 14 Februari, yang intinya dengan militan Islam menentang India. Sementara terus menggalang kerjasama dengan New Delhi. Double standard policy Cina. Hal ini sama juga dengan policy Cina terhadap muslim Uighur, Provinsi Xinjiang. Bentuknya pendekatan yang ramah mendukung hak azazi manusia. Tapi di sisi lain tidak demikian. Bahkan menentangnya dengan melanggar hak asasi manusia.

Pakistan dengan figur Masood Azhar mendapatkan peluang dengan double standard policy Cina  dimaksud di atas. Hal itu dikaitkan dengan kasus serangan bom 14 Februari dimana Pakistan terlibat, yang dikecam didukung oleh pernyataan Dewan Keamanan PBB seperti Inggris, Amerika dan Perancis dan negara anggota dewan PBB yang lain. Cina menjadi tidak serius melawan dan menentang aksi bentuk teror seperti itu.

Dapat ditambahkan hipokrit Cina dalam kerjasama dengan Pakistan lewat China–Pakistan Economic Corridor (CPEC). Yaitu mengembangkan pelabuhan Gwadar menjadi lalu lintas perdagangan Kashmir yang berimpit dengan jaringan ekonomi kaum militan dan kelompok teroris. Cina meminta Pakistan mengembangkan ekonomi di kawasan tersebut. Lalu Pakistan memperoleh sumber keuangan (debt trap) dari Beijing.

Tidak tanggung-tangung Pakistan menurunkan lima belas ribu militer mengawal proyek infrastruktur dari investasi pinjaman Cina untuk Pakistan. Termasuk ribuan polisi yang tergabung dengan militer Pakistan.

Dalam hal keamanan dan ekonomi bagi Cina dan Pakistan tidak syak lagi kecenderungan untuk berkelanjutan. Yang intinya terdapat variasi faktor yang dipakai. Meski teroris adalah problem bersama, tapi juga dari sisi lain kelompok teroris menyumbangkan peluang bagi Pakistan dan Cina. Beijing sedang mempertaruhkan image integritasnya di panggung dunia.

Meskipun demikian membiarkan kelompok teroris bebas beraktivitas di wilayah ini seperti Afganistan, Pakistan dan wilayah sekitar kawasan, maka akibatnya wajah buruk pula untuk kawasan ini. Sesuatu yang tidak dikehendaki. Sesuatu yang kita tentang.

Adanya sosok Masood Azhar, memunculkan disintegrasi global. Terhadap kenyataan ini diperlukan solusi bersama dari masyarakat dunia. Yang intinya menjaga perdamain dan stabilitas global.

Aibatnya adalah jelas. Pakistan dan Cina mengutamakan vested interest-nya sendiri dengan membiarkan group teroris. Ini semakin menjauhkan harapan untuk melumpuhkan kelompok teroris. Ini cerminan kegagalan aliansi kekuatan barat yang dimotori Inggris dan Perancis menjaga stabilitas dunia.

Timbul persoalan jika saja Cina meneruskan kebijakan seperti itu, apa yang dapat dilaukan oleh negara lain. Membuatkan atau mencari aliansi lain. Sebab kalau berdiam diri maka yang akan terjadi teroris merajalela, dunia akan mengalami ketidakstabilan global.

Dalam perfektif demikan Cina dengan muslim Uighur policy-nya dan Pakistan dengan mem-promote sososk Masood Azhar, dapat disimpulan ada dua pola hipokrit yang dibangun oleh Cina dan Pakistan. Dua-duanya memberi peluang kepada teroris.

Ini pukulan terhadap retorika selama ini. Yang sesungguhnya retorika itu memodifikasi double standard policy. Seperti apa yang dikatakan Rixhard Beritain dari Senator Amerika. Ia mengatakan Amerika punya pusat tahanan teroris Guantanamo Bay. Ini bentuk keseriusan Amerika.

Cina dapat berbuat serupa. Artinya menbatasi kegiatan Masood Azhar. Menyetop segala kegiatannya. Seperti pengalaman yang dilaksanakan Amerika saat membendung group teroris Al Qaeda di Pakistan. Tapi sekali lagi Cina tidak melakukannya.

Akhirnya melegitimasi teroris dengan menolak aktivitasnya. Inilah standar ganda Beijing. Kita berpendapat hal ini suatu bentuk merongrong kestabilan dunia.

Jakarta, 17 Agustus 2018

ShareTweetSendShare
demokratis.co.id

demokratis.co.id

Related Posts

Kunjungi Wisma Atlet, Menteri Basuki Beri Semangat Tim Indonesia pada Ajang Asian Games Tahun 2023 di Hangzhou

Kunjungi Wisma Atlet, Menteri Basuki Beri Semangat Tim Indonesia pada Ajang Asian Games Tahun 2023 di Hangzhou

by demokratis.co.id
September 25, 2023
0

Jakarta, Demokratis Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono selaku Chef de Mission (CdM)/Ketua Kontingen Asian Games 2023...

Museum Rekor Indonesia Incar Kegiatan TNI Menjelang HUT-nya Ke-78

Museum Rekor Indonesia Incar Kegiatan TNI Menjelang HUT-nya Ke-78

by demokratis.co.id
September 25, 2023
0

Jakarta, Demokratis Dalam rangka memeriahkan ulang tahunnya ke-78, Tentara Nasional Indonesia menggelar berbagai rangkaian kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di berbagai...

Hadiri Malam Apresiasi IKN Nusantara, Menteri Basuki: Pembangunan IKN Untuk Generasi Muda

Hadiri Malam Apresiasi IKN Nusantara, Menteri Basuki: Pembangunan IKN Untuk Generasi Muda

by demokratis.co.id
September 25, 2023
0

Penajam Paser Utara, Demokratis Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri malam Apresiasi Nusantara yang diselenggarakan di...

Panglima TNI Pastikan Tindakan Tegas Kepada Oknum TNI Melakukan Kasus Pelecehan

Panglima TNI Pastikan Tindakan Tegas Kepada Oknum TNI Melakukan Kasus Pelecehan

by demokratis.co.id
September 24, 2023
0

Jakarta, Demokratis Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dengan tegas mengatakan akan memberlakukan proses hukum terhadap oknum prajurit TNI yang...

Kementan Raih 3 Penghargaan Dunia di Sektor Peternakan

Kementan Raih 3 Penghargaan Dunia di Sektor Peternakan

by demokratis.co.id
September 23, 2023
0

Jakarta, Demokratis Kinerja Indonesia dalam pengembangan peternakan dan kesehatan hewan memperoleh penghargaan dari Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO)...

RECOMMENDED

Anggota DPR RI Komisi XI Partai Demokrat Cuek Tanggapi Pertanyaan Terkait Dugaan Selipkan Kegiatan Fiktif ‘Sosialisasi 4 Pilar’ di Kecamatan Sukaratu dan Cihideung

September 26, 2023
Polda Metro Bongkar Praktik Pengoplosan Gas Elpiji Subsudi di Tangsel

Polda Metro Bongkar Praktik Pengoplosan Gas Elpiji Subsudi di Tangsel

September 26, 2023
  • 87k Followers
  • 647 Followers
  • 23.8k Followers

MOST VIEWED

  • Wakil Sekjen DPN Peradi: OBH Harus Paham Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011

    Wakil Sekjen DPN Peradi: OBH Harus Paham Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Perkembangan Telepon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penulis Buku Aku Bangga Jadi Anak PKI, Ribka Tjiptaning Memilih Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hanya 45 Menit, Pedro Lascuráin Presiden dengan Masa Jabatan Tersingkat di Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Karyawan Isana miniMart Dipotong dengan Produk Hampir Expired

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
demokratis

demokratis.co.id

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2022 demokratis.co.id. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Nusantara
  • Mancanegara
  • Hukum & Kriminal
  • Olahraga & Selebriti
  • Opini
  • Otomotif & Teknologi
  • Pembangunan
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sejarah
    • Cerpen
    • Potret

Copyright © 2022 demokratis.co.id. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In